Kabar24.com, MAKASSAR— Mutiara Rumi atau Tiara, 12, warga Jalan Rappocini, Makassar, tewas di tangan ayah kandungnya, Rudi Haeruddin, 35.
SIMAK: BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Yvone Minta Rp150 Juta ke WN Australia
Ibu Tiara, Ani, 30, kini hanya bisa memandangi tubuh Tiara yang terbujur kaku. Puteri sulung dari tiga bersaudara itu merupakan tulang punggung keluarga.
BACA JUGA: PEMBALUT PENYEBAB KANKER: Daftar Pembalut-Pantyliner Mengandung Klorin
"Tiara itu anak penurut dan suka bantu-bantu. Dia tidak banyak mengeluh," kata Ani, Rabu (8/7/2015).
SIMAK: PEMBALUT PENYEBAB KANKER: Begini Cara Menguji Klorin
Tiara yang duduk di bangku kelas V SD Maricayya, ternyata punya segudang pekerjaan. Dia bekerja serabutan, mulai dari juru parkir sampai berjualan kue keliling bersama ibunya.
"Mau bagaimana lagi karena bapaknya tak kerja," ucap Ani.
Tiara tewas karena dipukuli Rudi dengan menggunakan sapu dan balok kayu di rumahnya, Selasa (7/7/2015), pukul 19.00 WITA. Tiara sempat dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Tapi, Tiara akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, (8/7/2015) WITA. Adapun, Rudi langsung kabur seusai mengantarkan anaknya ke rumah sakit.
Belum jelas apa yang membuat Rudi memukuli Tiara. Beberapa kerabat dan tetangga Ani mengatakan ada tiga versi penyebab kemarahan Rudi. Pertama, karena Tiara ingin membeli buku dan baju Lebaran.
Kedua, lantaran Tiara membawa kunci rumah dan membuat Rudi tak sabar menunggu karena tak bisa keluar. Ketiga, Tiara dipukuli gara-gara ingin membeli rujak.
Guru mengaji Tiara di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Hidayat, Jumriah, 39, tak menyangka Rudi tega memukuli Tiara. Meski dikenal pemabuk dan pengangguran, menurut Jumriah, Rudi paling dekat dengan Tiara.
"Tiara tak pernah cerita pernah dipukul. Entah karena takut atau bagaimana. Malah, setahu saya baru kali ini dia dipukul," ucapnya.