Kabar24.com, MAKASSAR— Tersangka pelaku penganiayaan anak kandungnya hingga tewas, Rudi Haerudin, 35, akhirnya tertangkap.
Pria bertato itu diciduk di Makassar, Selasa (21/7/2015). Kepolisian Sektor Makassar berencana segera mengekspose penangkapan itu. Rudi sempat kabur ke Kalimantan, sebelum akhirnya pulang ke Makassar dan ditangkap.
"Iya barusan ditangkap," kata Kepala Polsek Makassar, Komisaris Sudaryanto, di Markas Polsek Makassar.
Rencananya, Rudi akan menjalani serangkaian tes, baik itu tes darah, tes urine dan tes kejiwaan. Kepolisian ingin memastikan, apakah pembunuh anak kandung itu mengalami gangguan kejiwaan atau pecandu narkoba.
Sudaryanto mengaku akan membeberkan proses penangkapan dan tindak lanjut proses hukum terhadap Rudi pada ekspose kasus nanti.
"Tunggu nanti sekalian disampaikan," ujar dia.
Rudi menganiaya puterinya bernama Tiara di rumahnya di Jalan Rappocini Raya, Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa (7/7/2015), sekitar pukul 21.00 WITA.
Dengan brutal, Rudi tega memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu, penggaris kayu, dan balok kayu. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, tapi akhirnya tewas pada Rabu, 8 Juli, sekitar pukul 07.00 WITA.
Kematian Tiara di tangan ayahnya cukup mengagetkan. Pasalnya, murid Sekolah Dasar Maricayya itu dikenal sebagai anak kesayangan Rudi dibanding dua adiknya yang lain, yakni Indriyani (9) dan Hairil Hidayat (8).
Tiara juga diketahui merupakan tulang punggung keluarga sederhana itu. Setiap hari, selain bersekolah, anak berambut panjang itu bekerja sebagai tukang parkir, menjual kue dan membantu ibunya, Ani (30) sebagai buruh cuci.