Kabar24.com, JAKARTA--Penelusuran rekam jejak calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi diharapkan dapat membuat pimpinan komisi antirasuah terhindar dari upaya kriminalisasi di kemudian hari.
"Kita telusuri dengan betul, tapi paling tidak kita cari yang paling sedikit melakukan kesalahan masa lalu," kata juru bicara Panitia Seleksi Capim KPK Betti Alisjahbana dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (5/7/2015).
Betti mengakui tidak mudah mencari rekam jejak seseorang yang benar-benar bersih, namun setidaknya dengan catatan yang paling sedikit di masa lalu dapat meminimalisir upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK.
"Apabila itu kita temukan saya pikir kriminalisasi masalah hukum yang menimpa KPK dapat dikurangi," katanya.
Betti menambahkan selain soal kriteria minimal kesalahan masa lalu, pihaknya juga akan mencari capim KPK yang memiliki jiwa negarawan. Sosok negarawan, ujar Betti, yaitu
seseorang yang menjadikan lembaga KPK pengabdian bukan batu loncatan untuk kepentingannya sendiri.
"Yang sudah selesai dirinya bertugas ke KPK untuk mengabdi. Sehingga langkahnya tidak terpengaruhi apa yang diinginkannya itu," katanya.
Lebih lanjut Betti mengungkapkan, Pansel KPK berharap masukan dari masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap capim KPK dengan mengakses www.capimkpk.setneg.go.id.
Dengan cara seperti itu, diharapkan seluruh pihak yang mengetahui capim KPK dapat memberikan informasi mengenainya disertai dengan data pendukung. Informasi mengenai capim KPK itu selanjutnya dirahasiakan.
"Kita minta data pendukung supaya tidak fitnah. Masukan itu sangat berharga," katanya.
Anggota Pansel KPK Natali Subagyo mengatakan dalam penelusuran rekam jejak capim KPK yang sudah lolos ini tidak hanya bergantung pada Polri, Kejaksaan Agung, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kami tidak mau andalkan mereka saja, tapi diimbangi dengan masukan dari media massa dan juga organisasi sipil," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
