Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara berencana merekrut 1.000 personil pada tahun ini untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 269 kabupaten/kota pada 2015.
Calon Kepala BIN yang telah direstui DPR Sutiyoso mengatakan lingkup kerja BIN sangat luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun, jumlah personel yang mencapai 1.975 orang dinilai belum memadai.
"Kebutuhan kita kira-kira 5.000 lebih, saat ini ada 1.975 personil, jadi kita akan rekrut 1.000 orang dengan kualifikasi dari berbagai disiplin ilmu," ujarnya seusai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana, Kamis (2/7/2015).
Sutiyoso menuturkan dengan personel yang minim, 1 orang anggota BIN harus meng-counter 3 kabupaten. Adapun, rekrutmen 1.000 orang pegawai baru BIN akan dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, akan ada Pilkada serentak yang digelar di 269 kabupaten/kota pada akhir thaun.
"Satu tahun ini kita harus merekrut 1.000 orang, terutama menghadapi Pemilu serentak ini. Kondisi itu harus bisa kita pantau sedini mungkin," ungkap mantan Ketua Umum PKPI ini.
Sementara itu, skema penjaringan pegawai baru akan di lakukan secara umum untuk nantinya disekolahkan sesuai kompetensi yang dibutuhkan BIN.
Penambahan personel, imbuhnya, akan berimplikasi terhadap anggaran BIN. Untuk itu, rekrutmen akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan negara.
Sebelumnya, Komisi I DPR menyetujui secara aklamasi pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara oleh Presiden Joko Widodo. Keputusan ini diambil setelah Sutiyoso menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Selasa (30/6/2015).
BIN Segera Rekrut Anggota Baru Besar-besaran Tahun Ini
Badan Intelijen Negara berencana merekrut 1.000 personil pada tahun ini untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 269 kabupaten/kota pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu
Malaysia Lanjutkan Pencarian MH370 Setelah Mandek 10 Tahun
1 jam yang lalu