Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen PKB: Copot Menteri Penghina Presiden

Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa Presiden Jokowi harus segera mengganti menteri yang tidak loyal terhadap dirinya.
Kabinet Kerja Jokowi-JK/Antara
Kabinet Kerja Jokowi-JK/Antara

Kabar24.com, JAKARTA--Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa Presiden Jokowi harus segera mengganti menteri yang tidak loyal terhadap dirinya.

Pernyataan itu disampaikan Karding  setelah mendengar adanya menteri yang menghina presiden berdasarkan  pernyataan Menteri Dalam Negeri (Memdagri) Tjahjo Kumolo. Menurutnya, pernyataan Tjahjo pasti memiliki data karena merupakan politisi senior dan menteri.

"Jangankan menghina, berbeda pendapat saja Presiden wajib menggantinya. Kalaupun berbeda jangan di publik, langsung sampaikan saja ke Presiden," ujarnya, Senin (29/6/2015).

Kendati demikian, Karding menyarankan Jokowi menggunakan lembaga negara untuk menelurusi kebenaran pernyataan Tjahjo agar tidak menjadi polemik.

"Presiden jangan terpola oleh isu. Presiden kan punya BIN, jaringan, infrastruktur dan lainnya, silakan saja pergunakan itu biar tahu, ini bukan untuk kepentingan pribadi tapi lembaga," ujarnya.

‎Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan adanya menteri di dalam Kabinet Kerja yang menghina Presiden Joko Widodo.

Penghinaan itu, ujarnya, dilontarkan usai rapat di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper