Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Isyaratkan Penolakan Dana Aspirasi

Pemerintah mengisyaratkan bisa saja menolak alokasi dana aspirasi yang diajukan oleh dewan perwakilan rakyat dalam anggaran oenerimaan dan belanja negara 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kalla

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengisyaratkan bisa saja menolak alokasi dana aspirasi yang diajukan oleh dewan perwakilan rakyat dalam anggaran oenerimaan dan belanja negara 2016.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penolakan bisa dilakukan melalui berbagai cara ketika melakukan pembahasan rancangan APBN 2016 antara pemerintah dan DPR yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

"Ooo bisa saja [pemerintah tidam setuju]. Banyak caranya, ada nilainya, caranya, masukkan ke anggaran, sudah kan,"tuturnya, Kamis(25/6/215).

Intinya, setiap alokasi anggaran negara harus memiliki dasar yang kuat. Hal itu akan dibicarakan antara pihak eksekutif dan legislatif.

Sebelumnya, Andrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, mengatakan penggunaan dana aspirasi justru akan membuat rencana pembangunan bertabrakan dengan visi misi Presiden, karena tidak masuk dalam rencana pembangunan nasional.

Menurut dia, DPR sebaiknya fokus melaksanakan fungsi pengawasan, pembicaraan anggaran, dan legislasi, agar tidak bersinggungan dengan program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah.

Apalagi saat ini pemerintah telah memiliki rencana pembangunan jangka menengah nasional atau RPJMN yang diselaraskan dengan RPJMD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper