Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KASUS KORUPSI KONDENSAT: Penyidik Kesulitan Telusuri Pencucian Uang

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim kesulitan menelusuri dugaan pencucian uang penjualan kondensat jatah negara oleh Satuan Kerja Khusus Migas dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.
Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak/Ilustrasi
Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak/Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA—Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim kesulitan menelusuri dugaan pencucian uang penjualan kondensat jatah negara oleh Satuan Kerja Khusus Migas dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.

"TPPU [Tindak Pidana Pencucian Uang] ada, tapi melihat sekarang begitu lamban penelusuran ini belum dapat dari dari PPATK," kata Victor di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Selain itu, pihaknya juga masih menunggu Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tersangka dugaan korupsi kondensat. Victor mengakui permintaan tersebut sudah dikirimnya sejak tiga pekan lalu, namun belum mendapat respon Komisi Pemberantasan Korupsi. 

"LHKPN dari KPK juga lambat. Data ini kita butuhkan. Kita sudah koordinasi. Kita gak bisa memaksakan, mungkin mereka punya hal yang mesti dipertimbangkan," katanya.

Victor menambahkan jika data tersebut tak kunjung diperoleh, maka pihaknya terlebih dahulu akan menyerahkan berkas perkara dugaan korupsi ke Kejaksaan Agung. Sementata dugaan pencucian uangnya menyusul. "Kalau kita nunggu lama, saya putuskan korupsinya dulu," katanya.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan tiga tersangka DH, RP, dan DH terkait dugaan korupsi. Dua tersangka berinisial DH dan RP tengah menjalani pemeriksaan oleh Bareskrim, sementara tersangka HW penyidik berencana memeriksanya di Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper