Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korupsi Kondensat SKK Migas, Polisi Telusuri Dugaan Pencucian Uang ke KPK

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak menyatakan tengah menelusuri dugaan pidana pencucian uang dengan meminta Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tiga tersangka dugaan korupsi penjualan kondensat ke KPK.
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seusai diperiksa Badan Reserse Kriminal Polri di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/6/2015) malam./Antara-Sigid Kurniawan
Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seusai diperiksa Badan Reserse Kriminal Polri di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/6/2015) malam./Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Brigjen Pol. Victor Edison Simanjuntak menyatakan tengah menelusuri dugaan pidana pencucian uang dengan meminta Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tiga tersangka dugaan korupsi penjualan kondensat ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Sebenarnya tiga minggu lalu kita sudah minta LHKPN, mereka dari KPK sampai sekarang belum menerima balasan," kata Victor di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (18/6/2015).

Menurut Victor, laporan tersebut sangat penting untuk mengetahui data awal harta kekayaan para tersangka tersebut. Laporan itu dapat mempermudah arah pengusutan dugaan pidana pencucian uang dalam penjualan kondensat tersebut.

"Nanti kalau pemeriksaan melebihi dari mana itu, kan gitu," katanya.

Hari ini, penyidik tengah memeriksa dua tersangka DH dan RP sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penjualan kondensat. Keduanya, telah tiba di Bareskrim sejak tadi pagi guna menjalani pemeriksaan.

Sementara HW, penyidik berencana memeriksa yang bersangkutan di Singapura.

Sebelumnya, Bareskrim juga sudah mendapat laporan sementara transkasi 19 rekening milik PT TPPI. Namun penyidik belum dapat menyimpulkan adanya dugaan pencucian uang karena transaksi sebatas operasional perusahaan.

Dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp2 triliun itu, penyidik telah memeriksa para saksi di antaranya mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, mantan Dirjen Migas Evita Legowo, dan mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu serta sejumlah saksi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper