Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai US$308,4 juta untuk mendukung program Mitigasi Risiko Badai Siklon Tahap II di India.
Onno Ruhl, Country Director Bank Dunia untuk India, menuturkan proyek National Cyclone Risk Mitigation Program (NCRMP) diharapkan dapat membantu India mengurangi kerentanan terhadap bahaya hidro-meteorologi dan badai siklon. Utamanya, bagi komunitas pesisir pantai di negara bagian Goa, Gujarat, Karnataka, Kerala, Maharashtra, dan Bengal Barat.
"Fase kedua proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk 1,6 juta orang di India," ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/6/2015).
Pinjaman dari Bank Dunia akan dialokasikan untuk membangun kapasitas pemerintah India agar dapat menyusun perencanaan yang efektif dalam menghadapi bencana. Apalagi, India termasuk salah satu negara yang rentan bencana alam, khususnya gempa bumi, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
“Pesisir India sangt rentan terhadap bencana alam yang bisa mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan sehingga arah pembangunan harus mundur beberapa tahun ke belakang," katanya.
Ruhl menuturkan saat Topan Phailin menghantam India pada 2013, sekitar 1 juta orang diuntungkan oleh adanya sistem peringatan dini dan tempat penampungan siklon. Adapun berdasarkan analisa data pada periode 1980-2000, setiap tahun 370 juta orang di India terkena dampak badai topan.
Tahap II NCRMP ini, lanjutnya, akan fokus pada pengembangan sisrem penyebaran peringatan dini di enam provinsi di India, membangun infrastruktur mitigasi risiko siklon, dan asistensi teknis untuk menajemen risiko bencana.
Pinjaman Bank Dunia untuk program ini digulirkan melalui International Development Association (IDA) dengan tenor 25 tahun dan masa tenggang 5 tahun.