Bisnis.com, JAKARTA—Pada 2015 ini adalah tahun ke-48 perusahaan Freeport menggali tambang di Papua. Perusahaan asal Paman Sam itu sudah bercokol sejak penghujung Orde Lama, tepatnya 1966.
Lamanya Freeport menggali tambang di Papua menjadi perbincangan di dunia maya. Berdasarkan analisis monitoring media oleh Awesometrics, selama sebulan terakhir, mention Freeport di Twitter menukik tajam, puncaknya pada Senin (25/5/2015).
“Dari sehari sebelumnya hanya 20 mention meningkat hingga 2100-an mention,” demikian tulis Awesometrics yang dikutip Bisnis.com, Kamis (28/5/2015).
Namun, di Facebook puncak mention terjadi pada 29 April 2015. Peningkatan mention Freeport tersebut sejalan dengan peningkatan pemberitaan di media massa.
Selama sebulan terakhir, ada sekitar 4000-an mention Freeport di multiplatform.
Apakah Freeport sudah memberi untuk tanah Papua? Adalah salah satu topik yang mencuat dan banyak diretweet di Twitter, dan untuk yang belum tahu, banyak sejarah yang dishare.
Beberapa influencer untuk percakapan soal Freeport bermunculan seperti @detikcom @RatnaSpaet, @algovigura, @SejarahRI, dan ada pula akun mahasiswa @BemFTUI @BEMREMA_UPI.
“Namun, menariknya, mereka tidak saling berkaitan atau tidak mengobrol satu sama lain. Masing-masing punya pengikutnya sendiri,” tulis Awesometrics.
Seperti halnya akun @algovigura yang me-tweet salah satu berita terkait Freeport telah di-retweet sebanyak 225 kali.
“Freeport Sudah 48 Tahun Gali Emas di Papua: PT Freeport Indonesia sudah investasi di Indonesia sudah 48 tahun ... http://t.co/iwCnA6p40G,” demikian link berita yang di-tweet oleh @algovigura.
Selain itu, status akun Twitter aktivis Ratna Sarumpaet juga di-retweet oleh pengikutnya.
“Damai Papua tak ckp dg grasi 5 NapiPol, tp pd luka panjang pjajahan Freeport y msh dlo2skan @jokowi_do2 bbrp bln lalu http://t.co/OnfQ9qTIQR,” demikian tulis akun @RatnaSpaet.
Percakapan soal Freeport dalam sebulan terakhir ini sudah meluas ke berbagai pelosok tanah air, dan paling banyak muncul di Jakarta, Bandung, Papua. (lihat grafis)