Kabar24.com, JAKARTA— Kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori atau Ace, yang ditemukan tewas mengambang di danau Universitas Indonesia pada Maret lalu, masih menimbulkan tanda tanya.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho sempat mengatakan kasus kematian Akseyna tergolong misterius dan unik dilihat dari jejaknya yang belum tuntas diusut.
"Kami akan lakukan pemeriksaan lagi barang bukti yang ada ke labolatorium, karena hingga saat ini kami belum berani menyimpulkan hasilnya," katanya di Polresta Depok, Selasa (5/4/2015).
Menurut Kasat Reskrim yang baru bertugas di Polresta Depok itu mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus secara intensif hingga kasus tersebut segera terungkap.
Akseyna merupakan mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (MIPA UI) yang tewas dengan dugaan sebelumnya bunuh diri.
Berikut 3 fakta aneh kematian Akseyna:
Otopsi Tak Seizin Keluarga
Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna, mengatakan otopsi selama ini tak seizin keluarganya. Sus mendengar informasi anaknya meninggal empat hari setelah penemuan mayat tersebut. Dia dan keluarganya tinggal di Yogyakarta.
“Sehingga tak ada permintaan izin otopsi kepada kami,” ucapnya, Senin (25/5/2015).
2. Keluarga Belum Terima Hasil Otopsi
Hingga kini keluarga Akseyna belum menerima hasil otopsi oleh dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
“Apa perlu membuat surat tertulis untuk mendapat hasil visum itu?” kata Sus Mardoto.
Pada 17 April 2015, atau hampir sebulan setelah penemuan mayat anaknya, Sus mendatangi Kepolisian Resor Depok untuk menanyakan hasil otopsi. Waktu itu, kata dia, polisi mengatakan hasil otopsi belum bisa diberikan ke keluarga karena baru hasil sementara.
3. Pesan Akseyna yang Janggal
Surat perpisahan yang diduga ditulis Akseyna dan ditemukan di kamar kosnya. Namun, Deborah Dewi, grafolog dari American Hand Writing, menduga surat itu sudah dimodifikasi oleh seseorang.
Tanda tangan di surat dengan di 300 dokumen Akseyna yang diperiksanya terdapat perbedaan. Deborah sudah memaparkan temuannya di depan penyidik Depok.
Kecurigaan surat tersebut dibuat orang lain dikuatkan pengakuan ibunya. Menurut Sus, yang menulis kronologi kematian anaknya di blog www.mardoto.com, surat tersebut dia terima dari teman Akseyna ketika dirinya belum memastikan bahwa jenazah tersebut adalah anaknya.
Dua hari sebelumnya, soal surat itu tak pernah muncul kendati istrinya sempat menelepon nomor Akseyna, yang dijawab oleh kawannya ketika sedang berada di kamar kos anaknya itu.
Dengan segala kejanggalan itu, Sus menduga anaknya dibunuh. Dia berharap polisi menemukan titik terang penyebab kematian anaknya dengan membuat penyelidikan berdasarkan fakta-fakta dan temuan di lapangan.