Kabar24.com, PEKANBARU -- PT PLN (Persero) telah menyiapkan beberapa langkah untuk menyelesaikan krisis listrik yang terjadi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.General.
Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Feby Joko Priharto dalam keterangan persnya mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk menyelesaikan masalah itu.
"Solusi permanen yang kami siapkan adalah interkoneksi transmisi 150 kV Batam-Bintan yang progressnya sudah mulai berjalan," katanya Rabu (20/5).
Progres yang dimaksud PLN yaitu pemasangan kabel laut dua seksi yang sudah selesai dikerjakan. Lalu pemasangan transmisi Tanjung Sauh-Pulau Ngenang-Tanjung Uban yang ditargetkan rampung Juli mendatang.
Selain itu, khusus untuk transmisi Tanjung Uban-Tanjung Pinang yang akan melewati hutan industri sudah mengantongi izin prinsip dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Khusus untuk jalur transmisi yang akan melewati hutan produksi dan tanah masyarakat, masih dalam proses pembebasan lahan.
"Kami juga menyiapkan solusi crash program yang sedang berjalan, yaitu bersama dengan PLN Batam untuk memastikan PLTMG Tekojo 24 jam dengan daya 12 MW, selesai 12 Juni nanti," katanya.
Untuk mesin, PLN Riau dan Kepri dengan PLN Batam menambah unit baru di PLTMG Dompak, dengan daya 3 MW pada 18 Juni.PLN menurut Feby Joko juga melakukan pengawasan ketat dalam perbaikan PLTU Batang yang ditargetkan rampung 16 Juni.
"Kami optimistis dengan berjalannya solusi crash program ini akan mengurangi pemadaman bergilir untuk pelanggan umum, maksimal menjadi 2x per hari," katanya.
Adapun keseluruhan solusi ini diharapkan PLN berjalan lancar, dan akan diselesaikan sebelum dimulainya awal Ramadan, pada 17 Juni mendatang.