Kabar24.com, JAKARTA - Meski telah dijamu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Senin malam, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tetap mengikuti unjuk rasa memperingati gerakan reformasi 20 Mei dengan mengepung Istana Negara.
"Assalamu'alaikum. Teman-teman HMI bergerak dari Sekretariat ke Istana Negara. Long march dari RRI ke Istana Negara. Salam hormat," tulis pesan singkat yang dikirimkan Ketua Umum PB HMI, Arief Hasan, Rabu (20/5).
HMI merasa perlu melakukan unjuk rasa mengingat Jokowi telah mempersilakan mahasiswa dan pemuda untuk turun ke jalan menyalurkan aspirasinya.
"Kami sejak awal sudah bertekad bulat untuk tetap turun ke jalan menyalurkan aspirasi dan tuntutan perbaikan," katanya.
Dalam aksinya, HMI menyatakan sikap dan tuntutan agar presiden menjaga stabilitas politik dan tidak membiarkan "penumpang gelap" dalam pemerintahan yang membawa agenda berbeda.
HMI juga meminta agar presiden menjaga stabilitas ekonomi dan berhati-hati dalam mengambil kebijakan menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik karena berpengaruh langsung terhadap harga kebutuhan pokok.
Organisasi itu sekaligus menuntut pemerintah agar mengarusutamakan pemuda dalam kebijakan pembangunan manusia.
"Kami juga menyerukan kepada seluruh kader HMI dan kawan-kawan organisasi mahasiswa untuk mengadakan aksi hari ini, untuk memperingati gerakan reformasi, menyerukan tuntutan perbaikan, dan menjaga gerakan mahasiswa tetap berada di garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan yang demokratis," katanya.