Bisnis.com, JAKARTA - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono marah besar terkait tuduhan yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal mafia minyak dan gas.
Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, Presiden periode 2004-2014 tersebut menguraikan kekesalannya. Dia mengaku terkejut dengan pernyataan Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan SBY saat menjadi presiden.
Sudirman Said, sambungnya, melalui berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja SBY. Ketua Umum Partai Demokrat itu berharap agar Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yang dimaksudkannya.
"Karena justru saya ingin penyimpangan apapun diberantas," kicaunya, Senin malam (18/5/2015).
Saat menjadi presiden, SBY bahkan membentuk satuan tugas pemberantasan mafia hukum yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun.
"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada, pasti sudah saya tanggapi secara serius," ungkapnya.
Berikut kicauan SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono selengkapnya:
1. Saya amat terkejut dgn pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yg menyerang & mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. *SBY*
2. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY. *SBY*
3. Saya harap Pak Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yg dimaksud, karena justru saya ingin penyimpangan apapun diberantas. *SBY*
4. Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yg hakikatnya memberantas kejahatan & penyimpangan apapun. *SBY*
5. Tidak ada yg mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius. *SBY*
6. Saya tertib dlm manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya. *SBY*
7. Hari ini saya berbicara dgn mantan Wapres Boediono & 5 mantan Menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran Petral. *SBY*
8. Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yg katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu. *SBY*
9. Berita ini saya pandang sudah tmsk fitnah & pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yg menyebarkan. *SBY*
10. Mungkin tidak mudah menghadapi yg tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yg masih saya miliki. *SBY*
11. Selama jadi Presiden, saya tidak pernah mengintervensi BUMN manapun. Termasuk urusan tender & bisnisnya. Yg penting jangan korupsi. *SBY*
12. Saya juga berpesan agar semua BUMN berkembang baik, bayar pajak & deviden, tidak ada korupsi & jangan pula jadi sapi perah. *SBY*
13. Sebenarnya saya mendukung upaya pemerintahan Presiden Jokowi utk lakukan penertiban, krn setiap Presiden hakikatnya juga begitu. *SBY*
14. Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin & pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain. *SBY*
15. Tuduhan & fitnah yg disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi. *SBY*