Kabar24.com, LANGKAT, Sumut -- Pemerintah setempat akhirnya memindahkan pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di perairan Pangkalan Susu.
Sebanyak 96 pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di perairan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, itu Senin (18/5/2015) dipindahkan ke Medan.
Pemindahan tersebut dilakukan pukul 09.30 WIB dengan disaksikan Muspika Pangkalan Susu, yang terdiri dari Kapolsek, Danramil, serta pihak Imigrasi Medan, dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM).
Para pengungsi itu diangkut dengan empat bus, serta mendapat pengawalan dari aparat Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, kata Kepala Kecamatan Pangkalan Susu Tengku Fahrizal Azmi.
Selain diangkut empat bus para pengungsi asal Rohingya (Myanmar) dan Bangladesh ini juga dibekali satu truk sembako.
"Para pengungsi akan menempati satu tempat di Medan. Mereka ditampung sementaar sebelum dipulangkan ke negara asal, atau ada negara yang akan menerima mereka," katanya.
Sebanyak 96 pengungsi Rohingnya (Myanmar) dan Bangladesh terdapar di peraiaran Pangkalan Susu Jumat (15/5), dan ditemukan oleh nelayan tradisional Langkat yang sedang mencari ikan.
Saat ditemukan oleh nelayan mereka terdiri dari laki-laki 83 orang, wanita delapan orang, dan anak-anak usia 10 tahun lima orang.
Dari pengakuan para pengungsi, waktu itu masih terdapat tujuh kapal lagi yang sekarang ini masih berada di tengah laut, dengan sarat muatan para pengungsi.
Pengakuan para pengungsi melalui penterjemah Mashod menyatakan bahwa mereka datang dengan puluhan kapal, di antaranya ada yang terdampar di Malaysia, Langsa (Aceh) termasuk di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.