Kabar24.com, SEMARANG–Para pedagang Pasar Johar Semarang Jawa Tengah diberikan toleransi untuk berdagang di lokasi pasar yang terbakar pada Sabtu (9/5) malam.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo toleransi untuk berjualan bagi pedagang disampaikan disela-sela meninjau lokasi posko pengobatan gratis dan dapur umum.
”Untuk sementara monggo berjualan di sini (Pasar Johar) tidak apa-apa. Tapi kalau saya suruh minggir harus menurut. Saya toleransi dan jangan milok-milok jalan. Nek bisa diatur pemerintah mengeluarkan bantuan Rp11 miliar ikhlas,” katanya, Rabu (13/5).
Ganjar mengatakan toleransi tersebut diberikan hingga Pemerintah Kota Semarang sudah memastikan beberapa titik pasar yang akan dijadikan sebagai tempat berjualan sementara pedagang Pasar Johar, sebelum pasar sementara dibangun.
Adapun pasar yang akan dijadikan tempat sementara antara lain Pasar Kanjengan, Sampangan, Rejomulyo, dan Bulu.
“Toleransinya nanti sampai dengan pemkot dapat memastikan beberapa titik pasar karena jumlahnya tersebar,” tuturnya.
Rencananya, pedagang Pasar Johar akan dipindahkan ke pasar darurat yang dibangun dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Jateng senilai Rp13 miliar, tiga hari sebelum puasa. Dengan merelokasi pedagang sebelum puasa, diharapkan kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi pedagang.
Sementara itu, terkait upaya mengantisipasi terjadinya kebakaran pasar tradisional di Jateng, Ganjar meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah untuk mengaudit dan mengujicoba hidran paling lama selama enam bulan.
Selain itu, dirinya juga akan meminta PT PLN menyalurkan CSR-nya untuk mengecek instalasi listrik di seluruh pasar di wilayahnya. Ganjar juga meminta adanya pelatihan manajemen pengelolaan pasar kepada pedagang.
“Saya ingin ada pelatihan manajemen pengelolaan pasar. Dengan harapan jangan kita mentolerir orang pelan-pelan. Tolerensi pelan-pelan itu adalah kalau sudah melebihi space yang ada, kita biarkan. Ketika terjadi bencana, alat tidak bisa masuk,” ujarnya.
Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menegaskan pemerintah setempat wajib memastikan percepatan pembangunan tempat berdagang sementara di wilayah Pasar Johar agar pedagang tidak larut dalam duka dan bisa segera berdagang kembali.
Dia menuturkan Pemerintah Kota Semarang maupun Pemerintah Provinsi Jateng segera mengupayakan pemberikan modal awal untuk korban kebakaran dengan berkoordinasi dengan Pusat melalui Kementerian terkait agar pedagang dapat segera kembali berdagang dan melanjutkan roda ekonomi keluarga.
“Kami minta pemerintah setempat berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengupayakan pemutihan hutang (kredit) para pedagang korban kebakaran pasar,” ujarnya.
Pasar Johar: Pedagang Boleh Jualan di Lokasi Kebakaran
Para pedagang Pasar Johar Semarang Jawa Tengah diberikan toleransi untuk berdagang di lokasi pasar yang terbakar pada Sabtu (9/5) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium