Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Sosial mengajukan anggaran sebesar Rp586,8 miliar untuk menggulirkan bantuan tunai kepada 163.000 orang dengan kecacatan berat (ODKB) pada 2016.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menuturkan pada tahun ini, pemerintah memberikan kartu asistensi sosial untuk ODKB. Kartu tersebut akan dibagikan kepada 22.000 penerima atau baru menjangkau 13,5% dari total ODKB di Indonesia yang jumlahnya mencapai 163.000 orang.
"Sekarang ini diberikan kepada 22.000 penerima. Per bulan diberikan Rp300.000 selama satu tahun penuh atau 12 bulan," ujarnya kepada Bisnis di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (13/5/2015).
Dana tersebut dapat diambil setiap empat bulan sekali sebesar Rpp1,2 juta/orang. Dengan demikian, masing-masing ODKB menerima dana bantuan langsung sebesar Rp3,6 juta setiap tahun.
Khofifah menuturkan program ini sudah ada pada masa pemerintahan sebelumnya. Namun, cakupannya relatif kecil, yakni hanya 13.000 penerima dengan nilai bantuan Rp200.000/bulan.
"Sebetulnya kita punya 163.000 ODKB. Itu yang kita ajukan pada 2016. Mudah-mudahan Dirjen anggaran setuju, DPR setuju," kata Khofifah.
Untuk memenuhi usulan tersebut, pemerintah perlu merogoh kocek hingga Rp586,8 miliar untuk 163.000 ODKB yang dialokasikan mendapat bantuan sebesar Rp3,6 juta per orang per tahun.
"Saya rasa kalau mereka tidak melihat langsung mungkin tidak empati. Tapi ODKB ini bebannya berlipat karena cacat fisik dan cacat intelektual," pungkasnya.
Dana asistensi sosial untuk ODKB diberikan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Pos Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (15/4). Di lokasi tersebut, dana asistensi diterima oleh 260 ODKB. []