Kabar24.com, JAKARTA-- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan tak etis menuduh pejabat negara menjadi pelanggan prostitusi online kelas tinggi.
JK sangsi gaji pejabat negara cukup untuk membayar prostitusi yang sampai ratusan juta tersebut.
"Gaji pejabat negara kan kecil, masak bisa bayar Rp100 juta? " ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa (12/35/2015).
Menurut dia, sebaiknya polisi tidak membuka pengakuan tersangka karena belum ada bukti yang bisa menguatkan hal tersebut.
"Semua orang bisa masuk list, bagaimana membuktikannya? Anda bisa buktikan tidak?" ujar JK.
Menurutnya, hal tersebut dapat dikatagorikan pencemaran nama baik.
"Kalau tertangkap basah bisalah, tidak etis dibuka dan bisa melanggar hukum karena tidak ada buktinya," katanya lagi.
Sebelumnya, polisi menangkap Robby Abbas, 32, bersama seorang artis seksi berinisial AA di sebuah hotel bintang lima di Jakarta Selatan, Jumat, 8 Mei 2015.
Robby diketahui berperan sebagai germo, sedangkan AA adalah artis yang dijajakan kepada pelanggan kelas atas. Polisi pun menetapkan Robby sebagai tersangka, sedangkan AA dibebaskan dan statusnya cuma sebagai saksi.
Robby mengatakan pelanggan para artis tersebut adalah pejabat dan pengusaha berkocek tebal. Tarif yang dibebankan kepada pelanggannya pun berbeda-beda. Namun kisaran harganya mencapai Rp 80 juta hingga Rp 200 juta.