Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN), Herry Suhardiyanto mengatakan, sejumlah siswa yang telah dinyatakan lolos SNMPTN tidak dapat dipastikan resmi menjadi mahasiswa di PTN tujuan.
Karena setiap PTN berhak menentukan syarat tersendiri untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut. “Jadi disana ada persyaratan pendaftaran dan persyaratan penerimaan. Di perguruan tinggi ada syarat penerimaan masing masing. Jadi bisa saja yang sudah lulus SNMPTN itu bisa tidak diterima di PTN karena proses verifikasi yang tidak sesuai oleh yang ditentukan PTN tersebut,” ujarnya.
Herry yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, indikator penilaian pada SNMPTN yang menentukan kelulusan terbagi menjadi empat bagian. Pertama, jelas dia, data sekolah atau akreditasi dan akselerasi sesuai dengan ketentuan. Kedua, data siswa seperti rapor, dan prestasi lain berdasarkan laporan fortofolio.
"Ketiga, berupa data alumni di masing-masing PTN, dan yang keempat, baru mengunakan nilai UN jika meyakinkan," jelas Herry. Ketua Pelaksana SNMPTN, Rochmat Wahab juga mengatakan, PTN sejauh ini tetap memegang dua nilai penting dalam penerimaan mahasiswa yaitu kebersamaan dan kejujuran, sehingga penilaian diambil PTN tidak akan merugikan siswa dimasyarakat, karena perlu diketahui PTN membutuhkan siswa. Rochmat yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melanjutkan, PTN mempunyai penilaian sendiri terhadap hasil UN.
Selain itu, lanjut dia, PTN juga mempunyai wewenang untuk menentukan calon mahasiswanya. Sejauh ini, kata Rochmat, Universitas gajah Mada telah memiliki database tentang kolerasi nilai rapor dan hasil UN dengan IPK mahasiswa di tahun pertama. Data tersebut yang hingga saat ini selalu menjadi kajian di beberapa universitas di Indonesia.
“Sejauh ini hasil kajian database dari UGM tentang korelasi antara nilai rapor dan hasil UN dengan IPK mahasiswa di tahun pertama hasilnya sangat baik dan kurvanya positif. Jadi kami menghimbau kepada kepala sekolah SMA,SMK dan MA untuk menjaga konsistensi nilai rapot. Jangan obral nilai. Kita betul betul mengharapkan kerjasama dengan guru-guru untuk betul-betul memastikan nilai rapot yang diberikan ke siswanya,” ungkapnya.