Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESHUFFLE KABINET: Nasdem, Itu Wewenang Jokowi

Rio Patrice Capella, politikus Partai Nasdem yang berafiliasi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), menyetujui rencana reshuffle kabinet. Jokowi berhak menggunakan hak prerogatifnya jika kinerja menteri dinilai menghambat program-program pemerintah.
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014). Siapakah menteri yang kini akan terdepak?/Bisnis-
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014). Siapakah menteri yang kini akan terdepak?/Bisnis-

Kabar24.com, JAKARTA— Rio Patrice Capella, politikus Partai Nasdem yang berafiliasi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), menyetujui rencana reshuffle kabinet. Jokowi berhak menggunakan hak prerogatifnya jika kinerja menteri dinilai menghambat program-program pemerintah.

“Silakan saja Jokowi merombak kabinetnya,” katanya di Jakarta, Senin (4/5/2015).

Patrice juga tidak khawatir jika menteri yang di-reshuffle adalah menteri yang berasal dari Nasdem.

“Jika memang kader kami jauh dari kompetensi, kami menghormati keputusan Presiden. Namun, kami juga siap jika Jokowi meminta kader Nasdem lain menjadi menterinya.”

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) Fadli Zon meminta Jokowi untuk segera melakukan perombakan di Kabinet Kerja. Terutama, untuk menteri yang menangani masalah hukum dan ekonomi yang belum banyak menyelesaikan masalah.

“Tim hukum dan tim ekonomi belum banyak memberikan solusi atas sejumlah masalah,” kata Fadli yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.

Kabinet Kerja harus segera membuat terobosan untuk mengatasi masalah-masalah di Tanah Air.

“Jika tidak segera bikin terobosan, akan sulit ke depannya,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Senin (4/5/2015).

Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan penyusunan ulang kabinet.

“Saat ini, saya kira sangat pas untuk melakukan perombakan kabinet. Jokowi jangan buang-buang waktu lagi dengan mempertahankan pembantunya yang tidak kredibel.”

Meski demikian, Fadli mengaku KMP belum mendapatkan tawaran dari Jokowi untuk masuk dalam Kabinet Kerja.

“Belum ada tawaran itu. Malah kami tidak memikirkan akan diakomodasi oleh Jokowi.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper