Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksekusi Mati Narkoba: Jokowi Janji Jalan Terus

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan berubah sikap dalam hal eksekusi mati terhadap gembong narkotika, kendati diminta untuk membatalkan eksekusi Mary Jane Fiesta Veloso oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III.
Presiden Joko Widodo/Reuters
Presiden Joko Widodo/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan berubah sikap dalam hal eksekusi mati terhadap gembong narkotika, kendati diminta untuk membatalkan eksekusi Mary Jane Fiesta Veloso oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III.

"Kita semua baru dalam proses, tapi bahwa kita serius, perang dalam narkoba itu," kata Jokowi seusai Silaturahmi Pers Nasional, Senin (27/4).

Di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Benigno Aquino III.

Dalam pertemuan tersebut, Aquino meminta Jokowi memberikan pengampunan kepada salah satu warga Filipina yang akan dieksekusi mati lantaran tersandung kasus penyelundupan narkotika.

"Tanyakan ke Bu Menlu, karena yang di Malaysia kan bu Menlu. Tolong sampaikan ke Presiden Aquino seperti ini, seperti ini," ujarnya.

Jokowi enggan menguraikan pesan yang dititipkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait jawaban atas permintaan Presiden Filipina tersebut.

Namun, kepala negara menegaskan dua alasan mengapa perang terhadap narkotika harus secara tegas diterapkan Indonesia.

Pertama, kata Jokowi, setiap hari ada 50 generasi muda Indonesia yang meregang nyawa karena penggunaan narkoba. Apabila dihitung, dalam setahun ada 18.000 orang yang meninggal.

"Itu yang harus di jelaskan. Jangan yang dijelaskan yang dieksekusi. Jelasin dong nama-nama 18.000 itu siapa saja. Baru merasakan!" tegasnya.
 
Kedua, narkotika menyebabkan puluhan ribu orang harus bergulat dengan kecanduan di pusat-pusat rehabilitasi narkoba.

"Pergi ketempat rehabilitasi. Yang berguling-guling, meregang‎, yang berteriak-berterik [karena narkoba]. Sana cari informasi mengenai itu, keluarkan. Jangan dibandingkan satu dengan 18.000 itu," imbuh Jokowi.

Mary Jane merupakan satu dari sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu ada juga WN Brasil Rodrigo Gularte, WN Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise, WN Nigeria Okwudili Oyatanze, WN Australia Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, WN Ghana Martin Anderson, WN Nigeria Raheem Agbaje, dan WN Indonesia Zainal Abidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper