Bisnis.com, MANADO – Pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di Sulawesi Utara diminta agar segera melunasi tunggakan beras miskin (raskin) pada 2014 agar distribusi beras itu tidak terkendala pada tahun ini.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulut Sanny Parengkuan mengungkapkan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten segera melunasi tunggakan raskin pada 2014.
“Kita ingatkan lagi, bagi daerah yg masih punya tunggakan 2014 paling lambat bulan depan agar program raskin pada 2015 bisa berjalan,” katanya saat memimpin rapat koordinasi Raskin di Manado, Rabu (22/4/2015).
Selain itu, dia meminta agar diterbitkannya petunjuk teknis tentang pelaksanaan distribusi raskin tersebut sehingga bisa mempermudah pelaksanaan di lapangan. Pasalnya, saat ini baru ada pedoman umum tetapi belum ada petunjuk teknis (Juknis).
Sementara itu, Kepala Kantor Perum Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan meminta langkah serupa agar pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di Sulut segera melunasi tunggakan tersebut.
“Kami menghinbau agar tunggakan segera dilunasi sehingga masyarakat tidak dikorbankan. Stok beras di Sulut masih cukup untuk 4-5 bulan ke depan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut Ramadin Ruding menambahkan sejumlah daerah yang masih menunggak pada 2014 antara lain Kabupaten Talaud, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara.
Khusus untuk stok beras di Talaud, lanjutnya, pihaknya memang memberikan stok untuk enam sampai tujuh bulan. Pasalnya, ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan seperti cuaca dan lokasi. “Apabila barang tersebut dianggap tidak layak bisa ditukar,” katanya.
Dalam rapat koordinasi itu, perwakilan dari kabupaten Talaud mengungkapkan beras yang terseimpan di gudang bulog sudah lama sekali sehingga dia mempertanyakan apakah beras itu masih layak.
Keputusan Gubernur Sulut No. 4/2015 tentang Penetapan Pagu Program Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan rendah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015 menyebutkan program raskin itu akan menyasar 161.089 rumah tangga sasaran atau setara dengan 28.996 ton beras.
Dari angka itu, kuota paling besar diperoleh Kabupaten Minahasa yakni sebesar 3.897,9 ton dengan 21.655 rumah tangga sasaran. Sementara, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro memperoleh kuota paling kecil sebesar 458,28 ton dengan 2.546 rumah tangga sasaran.
Kota Manado sendiri memperoleh kuota 2.892,06 ton dengan 16.067 rumah tangga sasaran. Setiap rumah tangga sasaran akan menerima raskin sebesar 15 kilogram per bulan selama satu tahun yang ditebus dengan harga Rp1.600 per kilogram di titik serah.