Kabar24.com, JAKARTA--Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto membantah keahlian strategi Daeng Koro didapat saat menjadi anggota TNI.
Menurut dia hal tersebut tidak mungkin mengingat Daeng tidak lulus di Kopassus dan hanya seorang pemain voli.
Dia menilai Daeng Koro hanya dibesar-besarkan seolah terampil strategi karena pernah di TNI.
"Daeng Koro seolah-olah dibesarkan padahal cuma pemain voli," katanya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (9/4/2015).
Brigjen Wuryanto menambahkan bila Daeng Koro memiliki keahlian strategi saat memimpin kelompok teroris Santoso itu semata-mata didapat secara alami, namun tidak mempunyai keterampilan militer.
"Keahlian strategi itu kan naluri insting manusia. Secara militer ga ada," katanya.
Daeng Koro sendiri tewas oleh peluru panas Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror saat terjadi kontak senjata di Pegunungan Sakina Jaya, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4/2015) lalu.
Kepolisian menyebut Daeng Koro merupakan aktor intelektual yang mendalangi teror kelompok Santoso terhadap warga dan pihak kepolisian di Sulawesi Tengah.
Karena kepiawaiannya itu, bahkan Daeng disebut bekas anggota Kopassus.
Pihak TNI menyatakan Daeng Koro bernama asli Sabar Subagyo dipecat dari kesatuan karena tindakan asusila.
Selain itu Daeng diketahui tidak lulus menjadi anggota Kopassus dan hanya menjadi pemain voli di TNI.