Kabar24.com, JAKARTA — Kepolisian rupanya tidak akan menyurutkan upaya perburuan gembong teroris Santoso meski aktor intelektual Daeng Koro kelompok Mujahidin Indonesia Timur sudah terkapar peluru panas Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Idham Azis menegaskan pihaknya tidak akan meghentikan operasi pengejaran Santoso, walau salah satu pimpinan MIT yakni Daeng Koro diduga kuat sudah tewas saat baku tembak beberapa hari lalu.
"Oh iya dong terus selain pengejaran," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (6/4/2015).
Mengenai tewasnya Daeng Koro, Idham mengatakan Daeng merupakan pelaku utama di kelompok Mujahidin Indonesia Timur karena berperan sebagai komandan. Selain komandan, Daeng juga merupakan jajaran pimpinan kelompok teroris MIT Poso. "Salah satu sasarannya, dia itu komandan dan pimpinan," katanya.
Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI menyatakan pihaknya akan terus memburu pimpinan kelompok teroris MIT yaitu Santoso. Bahkan Mabes Polri berencana menggelar kembali Operasi Camar Maleo di Poso, Sulawesi Tengah.
"Bulan depan operasi lagi Camar Maleo," katanya.
Sebelumnya Polri telah menggelar Operasi Camar Maleo memburu Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Namun operasi yang dimulai sejak 16 Januari hingga 26 Maret 2015 urung menangkap si belut Santoso.
Mabes Polri menyatakan dari hasil Operasi Camar Maleo tersebut hanya berhasil meringkus 15 orang terduga ikut dalam jaringan kelompok MIT, pimpinan Santoso.