Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan telah memblokir 22 situs/website radikal.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo Ismail Cawidu mengatakan 22 situs yang diblokir merupakan situs Internet radikal yang diadukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Awalnya telah memblokir tiga situs, kemudian BNPT melaporkan kembali untuk memblokir 19 situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kemkominfo," ujar Ismail dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (31/3/2015).
Dia menjelaskan Kemkominfo meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir ke-19 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPB.
Semua situs atau website tersebut dinilai sebagai situs penggerak paham radikalisme dan atau simpatisan radikalisme.
Adapun ke-22 situs yang telah diblokir yakni:
- arrahmah.com
- voa-islam.com
- ghur4ba.blogspot.com
- panjimas.com
- thoriquna.com
- dakwatuna.com
- kafilahmujahid.com
- an-najah.net
- muslimdaily.net
- hidayatullah.com
- salam-online.com
- aqlislamiccenter.com
- kiblat.net
- dakwahmedia.com
- muqawamah.com
- lasdipo.com
- gemaislam.com
- eramuslim.com
- daulahislam.com
- shoutussalam.com
- azzammedia.com dan
- indonesiasupportislamicatate.blogspot.com
Sementara seperti dikutip situs Kominfo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha meng-counter propaganda yang dilakukan ISIS dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.
"Kami terus counter. Kami kerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu," paparnya.
Marciano mengatakan pemerintah bersikap proaktif untuk tidak memberikan ruang bebas untuk memprovokasi masyarakat.
“Kita terus mengharapkan situs-situs seperti itu harus diberi perhatian khusus,” ujarnya.
Ditegaskannya, selain menutup situs-situs terkait ISIS, pemerintah juga mengajak komunitas-komunitas terkait untuk memberikan informasi yang seimbang kepada masyarakat.