Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Konflik Yaman-Arab Saudi Bakal Ganggu Ibadah Haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan konflik bersenjata koalisi Arab Saudi-negara sekutu Teluk Arab yang menyerang Yaman tidak berkepanjangan karena memiliki dampak kemanusiaan, termasuk ibadah haji.
Pengikut gerakan Houthi Syiah menaiki sebuah bulldozer yang mereka rebut dari polisi anti huru-hara di sepanjang jalan utama menuju bandara di Sanaa, Yaman./Reuters
Pengikut gerakan Houthi Syiah menaiki sebuah bulldozer yang mereka rebut dari polisi anti huru-hara di sepanjang jalan utama menuju bandara di Sanaa, Yaman./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan konflik bersenjata koalisi Arab Saudi-negara sekutu Teluk Arab yang menyerang Yaman tidak berkepanjangan karena memiliki dampak kemanusiaan, termasuk ibadah haji.

"Konflik di Timur Tengah antara Arab Saudi dengan Yaman ini memuncak tapi kami harap ini tidak terjadi eskalasi yang parah sehingga penyelenggaraan haji menjadi terpengaruh," kata Lukman di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Negara Yaman berbatasan langsung dengan Arab Saudi dan berada tidah jauh dari beberapa lokasi untuk ibadah haji yaitu Mekkah dan Madinah. "Peperangan, apapun alasannya akan mengorbankan jiwa. Kami harap, mudah-mudahan ini cepat selesai," kata Lukman.

Sebagaimana diberitakan, Arab Saudi melancarkan operasi militer ke Yaman. Hal itu dilakukan untuk memerangi milisi Syiah Houthi yang mengancam pemerintahan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Al Hadi.

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Adil Al Jubair mengatakan operasi militer negaranya itu merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan pemerintah yang sah.

Riyadh menyatakan beberapa negara kawasan Teluk juga menyatakan ikut menyerang pemberontak Syiah Houthi.

Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Uni Emirat Arab menyatakan akan turut melindungi pemerintah berdaulat Presiden Hadi guna menyelamatkan Yaman dan rakyatnya dari agresi milisi Houthi.

"Indonesia akan mengikuti hal ini [konflik bersenjata Arab-Yaman] sehingga tidak ada eskalasi yang lebih besar lagi," kata Menag Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper