Kabar24.com! JAKARTA--Marthen Luther Rontini (36), adik Kapolres Jayapura Kota AKBP Jerimias Rontini tewas dikeroyok sekelompok orang di depan pintu masuk Kompleks Ruko Pasifik Permai Dok II Jayapura.
"Pada Kamis sekitar pukul 03.15 WIT, bertempat di pintu masuk Kompleks Ruko Pasifik Permai Dok II Jayapura telah terjadi kasus pengeroyokan yang mengakibatkan Marthen Luther Rontini meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Kamis malam.
Marthen yang beralamat di Kloofkamp BRI, Distrik Jayapura Utara, terkena luka tikam di perut dan lambung, serta kepala atas. "Temannya, Petu Karubaba (35) mengalami luka lecet pada wajah, kaki, tangan kanan dan kiri serta memar pada kepala dan Yosep Ayomi (31) luka robek pada teling kanan belakang," katanya.
Patrige menerangkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan Petu Karubaba. Petu, katanya, datang dari arah Dok IX menuju pusat Kota Jayapura sehabis mengantar makanan ke keluarga yang menginap di Hotel Andalusia. Namun sesampainya di TKP, yakni pintu masuk Kompleks Ruko Pasifik Permai Dok II Jayapura, Petu dicegat oleh sekelompok orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Mathen Luther Rontini "Mereka berjumlah kurang lebih enam orang, dan masih menurut Petu, bahwa dia tanpa ada permasalahan yang jelas dikeroyok sehingga berusaha lari menyelamatkan diri ke arah Hotel Swissbell namun tetap dikejar," katanya.
Lebih lanjut Patrige mengatakan aksi pengeroyokan tersebut sempat dilaporkan Petu Karubaba kepada Marten Luther Rontini, sang empunya motor. "Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, Petu kembali lagi ke TKP awal untuk mengambil motor milik korban Marthen Luther Rontini, namun sesampainya di TKP kelompok pelaku kembali melakukan pengeroyokan terhadapnya," katanya.
Mendengar informasi kejadian tersebut Marthen Luther Rontini mendatangi TKP, namun pengeroyokan juga dialaminya hingga meninggal dunia. "Petu Karubaba tidak mengetahui persis kelanjutan peristiwa naas itu karena dia sudah tidak sadarkan diri akibat kena pukulan benda kerasa pada bagian kepala," katanya.
Patrige menambahkan bahwa pengeroyokan yang mengakibatkan orang lain meninggal itu sedang diselidiki oleh jajaran Kepolisian Jayapura Kota. "Tentunya, kasus ini tetap ditelusuri seperti apa peristiwanya. Kami juga sedang mengumpulkan bukti-bukti dan saksi terkait pengeroyokan berujung maut itu. Harapanya jika masyarakat mengetahui bisa membantu dengan informasinya," tutupnya.