Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Ekonomi AS: Penjualan Rumah Anjlok

Menyusul kontraksi di sektor manufaktur Amerika Serikat, giliran sektor properti yang menunjukkan sinyal perlambatan.

Kabar24.com, WASHINGTON--Menyusul kontraksi di sektor manufaktur Amerika Serikat, giliran sektor properti yang menunjukkan sinyal perlambatan. Penjualan rumah siap hunitermasuk rumah bekassepanjang Januari ambruk ke level terendah selama Sembilan bulan.

Asosiasi Agen Real Estate Nasional AS mencatat pada Januari penjualan rumah siap huni melembam 4,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan kuantitas rumah terjual hanya mencapai 4,82 juta unit, jauh di bawah konsensus analis, yakni 4,97 juta. Angka itu sekaligus menjadi yang terendah sejak April 2014.

Perbaikan angka penjualan rumah melalui jalan yang terjal, kata ekonom dari HIS Global Insight Patrick Newport, seperti dikutip dariReuters, Selasa (24/2/2015). Penurunan itu disinyalir karena minimnya pasokan rumah siap huni sehingga mengikis minat beli masyarakat. Kondisi tersebut pada gilirannya juga mengerek harga rumah.

Sementara itu Wakil Ketua Ekonom TD Securities Millan Mulraine menilai, walau masih lemah pasar properti juga dipandang akan mendapat dorongan positif dari perbaikan sektor ketenagakerjaan Negeri Paman Sam yang bertumbuh stabil.

Namun begitu, katanya, momentum dari kenaikan tenaga kerja itu takkan mengungkit sektor properti secara maksimal jika tak ada pasokan rumah yang memadai. Adapun, sepanjang tahun lalu penjualan rumah naik 3,2%.

Sepanjang bulan lalu, jumlah pasokan rumah siap huni yang tersedia melemah 0,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pihak pengembang mengatakan kuantitas pasokan setidaknya naik sekitar 10% untuk meningkatkan minat beli masyarakat.

Terkait hal itu, pengembang dan ekonom memandang keterbatasan ekuitas dan ketidakpastian ekonomi membuat masyarakat menahan diri untuk menjual rumahnya. Survei yang digelar oleh Asosiasi Agen Real Estate menunjukkan rerata durasi masyarakat menghuni rumahnya meningkat menjadi sepuluh tahun dari sebelumnya tujuh tahun.

Di sisi lain, seiring dengan menciutnya jumlah rumah yang tersedia rerata harga rumah bekas pun naik 6,2% secarayear on yearselama Januari menjadi US$199.600 dari US$187.900. Angka itu menunjukkan akselerasi setelah tergerus tajam dari pertumbuhan dua digit selama 2013.

Namun, asosiasi menilai pertumbuhan harga itu sebagai hal yang tak sehat karena turut memicu perlemahan daya beli konsumen yang membeli rumah untuk pertama kalinya. Pembeli dari sektor tersebut tercatat anjlok 28% dan menjadi yang terlemah sejak Juni 2014.

Harga rumah yang naik hanya akan menambah konsumen muda untuk masuk dalam pasar properti karena pertumbuhan harga rumah melampaui pertumbuhan gaji, kata ekonom dari FTN Financial Sophia Kearney-Lederman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper