Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piutang Raskin Pemda di Riau-Kepri Rp779,9 Juta

Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Riau Kepri mencatat jumlah hutang raskin yang belum dibayarkan pemerintah daerah kabupaten dan kota di wilayah itu mencapai Rp779,9 juta.

Kabar24.com, PEKANBARU--Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Riau Kepri mencatat jumlah hutang raskin yang belum dibayarkan pemerintah daerah kabupaten dan kota di wilayah itu mencapai Rp779,9 juta.

Kepala Bulog Divre Riau Kepri Faruq Octobri Qomary mengatakan sampai saat ini ada empat kabupaten dari tiga kantor sub logistik bulog yang masih menunggak pembayaran hutang raskin 2014 lalu.

"Kabupaten yang menunggak di Riau adalah Kabupaten Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti, sedangkan Kepulauan Riau yang menunggak yaitu Kabupaten Bintan dan Lingga," katanya, Jumat (30/1).

Total jumlah hutang senilai Rp779,9 juta ini, paling besar ditanggung Kabupaten Kepulauan Meranti dengan hutang senilai Rp364,2 juta, disusul Kabupaten Rokan Hilir dengan hutang senilai Rp210 juta.

Selanjutnya hutang Kabupaten Lingga senilai Rp188,9 juta, lalu hutang Kabupaten Bintan senilai Rp16,7 juta.

Faruq mengatakan dirinya sudah meminta pemerintah daerah terkait untuk segera membayarkan hutang tersebut kepada pihaknya, sehingga penyaluran raskin pada 2015 tidak terhambat.

Menurutnya, bila hutang ini tidak segera dibayarkan, proses distribusi raskin tahun anggaran 2015 akan tertahan dan masyarakat kecil sebagai penerima program ini akan terganggu.

"Kami sudah lakukan berbagai upaya seperti melayangkan surat kepada pemda terkait, tapi sampai sekarang belum mendapatkan respon," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan petugas di kantor sub-divre agar mengingatkan pemda setempat terkait pembayaran piutang tersebut.

Pihaknya tidak ingin disalahkan bila proses distribusi raskin di daerah yang masih belum membayarkan hutang akan terhambat.

"Jadi jangan salahkan kami kalau proses distribusi raskin di daerah yang masih berhutang menjadi tertahan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper