Kabar24.com, JAKARTA - Candi induk di Kompleks Candi Sukuh, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, turun 2 sentimeter (cm) sampai 3 cm selama beberapa tahun terakhir.
Juru Pelihara Candi Sukuh dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng), Gunawan, menuturkan penurunan terjadi sedikit demi sedikit setiap tahun. Menurut Gunawan penurunan terjadi di sisi selatan pada Candi Induk di Kompleks Candi Sukuh.
“Ini Candi Induk menurun 2 cm-3 cm setelah beberapa tahun. Penurunan terjadi pada empat batu yang atas. Itu bisa di lihat kalau bagian bawah Candi Induk menggelembung,” kata Gunawan saat dihubungi solopos.com, Minggu (25/1/2015).
Gunawan mengaku sudah melaporkan kondisi itu kepada BPCB Jateng. Menurut dia BPCB Jateng sudah mengirimkan tim dari pemugaran untuk mempelajari kondisi itu beberapa waktu lalu.
“Tim pemugaran sudah meneliti. Kami selalu melaporkan kondisi Candi Sukuh, pengunjung, dan perubahan lainnya kepada BPCB Jateng,” ujar dia.
Selain itu mereka juga mengantisipasi penurunan Candi Induk agar tidak semakin parah. Salah satu caranya adalah memasang tulisan di sejumlah tempat di Kompleks Candi Sukuh, terutama pada Candi Induk.
Tulisan berisi peringatan agar pengunjung tidak memanjat dinding Candi Induk saat berfoto. Mereka juga membatasi pengunjung yang ingin naik hingga puncak candi induk.
“BPCB menyetujui langkah kami. Tulisan itu sangat membantu. Sejumlah pengunjung yang berfoto itu bergaya memanjat dinding candi induk. Sekarang mereka [pengunjung] hanya menempel di dinding kalau berfoto. Kami juga membatasi pengunjung yang naik hingga puncak Candi Induk,” ungkap dia.
Informasi yang dihimpun solopos.com, pengelola bukan hanya membatasi aktivitas pengunjung. Mereka juga membatasi kegiatan di dalam Kompleks Candi Sukuh. Seperti kegiatan Srawung Seni Candi ke-11 pada Rabu (31/12/2014) hingga Kamis (1/1/2015).
Gunawan menjelaskan kegiatan yang membutuhkan banyak alat dan melibatkan banyak orang tidak diperkenankan dilaksanakan di dalam Kompleks Candi Sukuh. Kompleks Candi Sukuh hanya dijaga tujuh personel, yakni dua juru pelihara dan lima orang satpam.
“Kegiatan [di Kompleks Candi Sukuh] dibatasi karena ini cagar budaya. Sebetulnya kegiatan yang diselenggarakan di Kompleks Candi Sukuh dapat mendongkrak pengunjung. Kegiatan dibatasi yang enggak terlalu banyak personel dan enggak banyak alat,” ungkap dia.