Kabar24.com, BANDUNG-- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menargetkan peningkatan anggaran riset perguruan tinggi 10% sampai 20% dari saat ini Rp4,7 triliun.
SIMAK: Menteri Susi Tak Masalah bila Dicopot Jokowi
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir mengungkapkan peningkatan anggaran otomatis terjadi dengan dikembangkannya konsep entrepreneurial university.
“Kami punya misi perguruan tinggi itu untuk bersaing di kelas dunia, otomatis anggaran ditambahkan tapi dengan mandat harus mampu menelurkan inovasi. Kalau riset hanya sampai publikasi sekarang sudah jalan baik, jadi harus tetap publikasi dan sampai ke hilirisasi,” ujarnya saat Pelantikan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) , Selasa (20/1/2015).
Nasir mengatakan jika riset hanya berhenti sampai publikasi, tidak bermakna bagi masyarakat. Oleh karena itu, hilirisasi ke dunia usaha dan komersialisasi hasil riset akan ditekankan.
Dia menjelaskan total anggaran untuk perguruan tinggi saat ini sebesar Rp4,7 triliun, dan setelah peningkatan anggaran akan ada perubahan alokasi. Peningkatan akan dilakukan pada 2016 karena tahun fiskal 2015 sudah terkunci.
“Ke depan, dana operasional akan diarahkan untuk riset, terutama pada perguruan tinggi negeri yang sudah berbadan hukum,” ujarnya.
Dia menambahkan selain itu kerja sama dengan swasta juga akan mendorong pengembangan dari hasil riset. Dalam waktu dekat ini akan diadakan Forum Rektor Indonesia dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
“Selama ini swasta sulit masuk, karena adanya masalah dengan regulasi. Jika nanti sudah diubah Peraturan Pemerintah No.58/2013 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, maka tidak akan sulit lagi. Tetapi harus ada laporan,” ujarnya.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi berkomitmen mendorong program pemerintah dalam hilirisasi riset dengan mengembangkan entrepreneur university. (Kabar24.com)
BACA JUGA: