Bisnis.com, JAKARTA— Agen intelijen AS telah menyadap komputer milik pemerintah Korea Utara selama bertahun-tahun sebelum aparat negara itu meretas Sony Pictures Entertainment, menurut dokumen yang mengungkap kegiatan spionase cyber AS.
Dokumen tersebut, yang disebut majalah Jerman Der Spiegel berasal dari mantan agen Badan Keamanan Nasional AS, Edward Snowden. Disebutkan bahwa sejumlah agen intelijen AS mulai menyusupkan alat canggih ke komputer yang digunakan pemerintah Korea Utara.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh Korea Selatan guna memata-matai kegiatan pemerintah tersebut. Caranya dengan memasang peranti lunak di dalam komputer tersebut.
Kegiatan itu kian intensif setelah Korea Utara meretas dan menyerang Sony tahun lalu. Dalam beberapa pekan setelah Sony diserang, Presiden Barack Obama berjanji akan melakukan pembalasan.
Komunitas intelijen AS “terus melacak aksi penyusupan dari Korea Utara selain melakukan serangan phishing secara rutin,” ujar Brian P. Hale, Juru Bicara Direktur Intelijen Nasional James Clapper sebagaimana dikutuip Bloomberg, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, langkah itu diambil untuk mengamankan jaringan bisnis dan perdagangan AS.