Kabar24.com,JAKARTA --Ibarat permainan catur, Presiden Jokowi dinilai telah memainkan langkah cerdas terkait jabatan Kapolri.
Keputusan Presiden Joko Widodo memberhentikan Jenderal Pol Sutarman dari jabatan Kapolri dengan dan menunjuk Wakapolri Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas dinilai cerdas.
Di saat yang bersamaan, Presiden Jokowi juga menunda status Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri setelah mendapat persetujuan DPR.
"Jalan keluar yang baik. Saya katakan Jokowi cerdas," kata Salim Said, pengamat politik senior di sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (17/1/2015).
Menurut dia keputusan tersebut dianggap dapat menjawab keraguan publik terhadap sikap Jokowi terkait polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Jokowi diragukan lantaran Presiden memiliki dukungan rakyat namun tidak mempunyai dukungan politis di DPR.
"Beda sama zaman SBY, lebih beda lagi zaman Soeharto [DPR dikuasai presiden]," katanya.
Menurut dia dengan keputusan tersebut dapat memuaskan berbagai pihak mulai dari DPR, Megawati, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kendati demikian dia mempertanyakan apakah kecerdasan Jokowi tersebut dapat terus bertahan.
Dia berpendapat Jokowi mempunyai kelebihan yaitu sebagai presiden yang memiliki dukungan rakyat.
"Tapi apakah [dengan] dukungan itu akan berani hadapi DPR dan Bu Mega?" ujarnya.