Kabar24.com, CIANJUR – Aksi penipuan pasangan suami istri yang mengaku relawan Jokowi kemungkinan mencapai puluhan juta rupiah.
Pasalnya seperti disampaikan Kepala Desa Mekarlaksana Kecamatan Cikadu, Dindin, saat dihubungi dari Cianjur, Minggu (11/1/2015), para kades membayar dana ongkos membawa “proposal” dari nilai Rp300 .000 hingga jutaan rupiah.
Dindin mengatakan kasus itu bermula dari kehadiran dua orang yang mengaku relasi atau dekat dengan pemerintah pusat, bahkan mereka mengaku sebagai relawan dan dekat dengan Presiden Jokowi.
Kedua pelaku yang terkesan sebagai pasangan suami istri itu mengundang para kepala desa ke sebuah hotel di Cianjur dan mengaku bisa menembuskan proposal ke pemerintah pusat.
Para kepala desa diminta mengajukan proposal dan untuk setiap proposal yang akan dibawa ke Jakarta ada biaya tertentu yang harus dibayarkan.
"Saya hanya mengajukan satu proposal dikenakan Rp300 ribu untuk biaya. Namun untuk dua proposal lebih dikenakan biaya hingga jutaan rupiah. Awalnya saya mau mengajukan lebih namun saya agak curiga karena ongkkosnya berbeda pula," katanya.
Hingga saat ini, jelas dia, belasan kepala desa belum melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib karena tidak mengetahui identitas kedua pelaku.
Namun, pelaku wanita yang sempat mengaku sebagai relawan Jokowi menyebut namanya Andriati berumur 40 tahunan.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Cianjur, Dadan Harmilan, mengimbau, agar kepala desa di wilayah tersebut, terutama di selatan, tidak percaya janji-janji proyek pembanguna desa pada siapa pun, apalagi sampai dipungut biaya.
Sebab, ungkap dia, setiap program bantuan ataupun rencana pembangunan akan melalui Bappeda, baik dari pemkab, provinsi, maupun pemerintah pusat.
"Banyak laporan yang mengaku kepala desa tertipu oleh orang yang mengaku bisa tembus ke pemerintah pusat dapat mencairkan proyek pembangunan desa. Bahkan, hampir ada yang tertipu jutaan rupiah per kepala desa, namun mereka sempat bertanya ke kami terlebih dahulu, sehingga tidak tertipu," katanya.