Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Baruna Jaya I Diminta Fokus Temukan Kotak Hitam AirAsia

Kapal Baruna Jaya I Diminta Fokus Temukan Kotak Hitam AirAsia
Ilustrasi/Wikipedia
Ilustrasi/Wikipedia

Kabar24.com, JAKARTA - Kapal riset Baruna Jaya I diminta fokus menemukan kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Perekayasa madya BPPT Yudo Haryadi melalui sambungan telpon kepada Antara di Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu, mengatakan penekanan pencarian Baruna Jaya I dari Basarnas untuk mencari kotak hitam dulu.

Pergerakan kapal riset ini pun, menurut dia, berada di bawah koordinasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Ada tiga kapal yang membawa pinger locator yang di berada di lokasi pencarian dan itu dikoordinasikan oleh KNKT," ujar dia.

Sejauh ini, menurut dia, pinger locator Baruna Jaya I baru menangkap indikasi signal atau ping kotak hitam pesawat yang dicari di beberapa lokasi. Namun belum ada yang terkonfirmasi hingga pencarian hari ke-14.

Saat ini, Yudo mengatakan Baruna Jaya I masih mencoba mencari atau menangkap signal dari kotak hitam di radius yang tidak begitu jauh dari penemuan ekor pesawat. Pinger locator dapat menangkap signal dari kotak hitam sekitar enam kilometer. 

Kapal riset ini, menurut dia, masih "disiplin" menyisir sektor prioritos kedua untuk menemukan kotak hitam sesuai dengan arahan Badan SAR Nasional. 

Sebelumnya, Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan kotak hitam yang menyimpan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Air Asia QZ8501 diduga telah terpisah dari ekor pesawat. 

"(Kotak hitam) tidak ada (di ekor pesawat). Jadi kemungkinan sudah berpisah dengan ekornya," katanya. 

Hanya saja, ia mengatakan letak pasti dari benda yang mengeluarkan signal tersebut belum dapat ketahui. "Letaknya belum bisa kita pastikan, masih berupa kemungkinan-kemungkinan. Namun beberapa kapal pencari yang membawapinger locater menangkap signal yang berada satu kilometer (km) sebelah tenggara dari ekor pesawat yang telah ditemukan". 

"Lebih dan kurangnya seperti itu, sehingga sekarang upaya mendeteksi denganpinger ini terus dilakukan supaya dapat lokasinya yang tepat, sehingga nanti penyelam bisa turun ke lokasi yang tepat," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper