Bisnis.com, BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat meminta pemerintah kabupaten/kota di kawasan ini menyiapkan sejumlah kebijakan strategis untuk melindungi pelaku industri kreatif untuk menghadapi pasar bebas Asean.
Wakil Ketua Kadin Bidang Industri dan Industri Kreatif Dedy Widjaja mengatakan industri kreatif diyakini mampu menopang perekonomian dalam negeri saat pasar bebas Asean.
Pasalnya, industri kreatif ini benar-benar diciptakan hasil dari inovasi dan kreativitas pelaku dalam negeri. Sehingga hasil produk yang diciptakan sulit dijiplak negara lain.
“Negara seperti China mengurangi infiltrasi budaya asing dengan menggenjot industri kreatif. Sektor ini menjadi ujung tombak yang bisa menggerakkan sektor ekonomi lainnya,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (1/1/2015).
Menurutnya, kebijakan strategis itu bisa berupa alokasi anggaran yang memadai yang mampu mensinergikan potensi sekaligus meniadakan hambatan yang ada.
Dia beralasan selama ini pelaku industri kreatif mayoritas masih berskala kecil dan menengah sehingga memerlukan keberpihakan prioritas dari pemerintah.
“Selama ini mereka mayoritas berjuang dengan modal seadanya. Jika pemerintah lebih memprioritaskan mereka, maka produk yang dihasilkan bisa lebih berdaya saing,” ujarnya.
Dia juga berpendapat penggunaan sistem digital pada produk industri kreatif dapat berefek positif pada perekonomian. Pasalnya, sistem digital dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih efektif dan efisien.
“Digital pun berpengaruh positif pada industri kreatif. Soalnya, digital menjadi bagian industri kreatif,” katanya.