Kabar24.com, BANDA ACEH - Banjir yang melanda Aceh Utara tak hanya berdampak pada akses jalan nasional Banda Aceh menuju Medan. Banjir juga merendam banyak tambak udang dan ikan bandeng milik masyarakat.
Adapun, tambak tersebut hancur karena ketinggian air yang menggenangi telah berada di atas rerata ketinggian pematang tambak. Isi tambak pun terbawa banjir.
Salah satu daerah yang terkena dampak tersebut yakni Bungkaih, Muara Batu. Di desa ini terdapat banyak tambak ikan bandeng dan udang.
Berdasarkan salah satu penuturan petani tambak yang dirilis oleh Pemkab Aceh Utara, Saiful, Senin (29/12/2014), tak hanya tambak mereka yang hancur, tetapi juga tempat transit hasil panen.
"Padahal selama ini tepat tersebut menjadi area kami berjualan dengan pengepul. Sekarang sudah terendam dan tidak bisa kami manfaatkan lagi. Per panen transaksinya bisa mencapai puluhan juta di sana," ucapnya.
Daerah lainnya yang mengalami hal serupa yakni Kecamatan Tanah Pasir, Seneddon. Sejumlah kecamatan di Lhoksumawe juga mengalami nasib serupa, salah satunya di Gampong Meuraxa, Blang Mangat. Adapun, sebagian besar masyarakat di sana bergantung pada hasil tambak.
Akibat banjir yang merendam tambak tersebut, harga ikan bandeng di sejumlah pasar tradisional anjlok. Jika biasanya harga per kg mencapai Rp23.000 hingga Rp25.000, maka saat ini hanya Rp15.000.
Hal tersebut terjadi karena banyak ikan bandeng yang terseret banjir dijual kembali oleh masyarakat yang menemukan.