Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TALIBAN SERANG BANK: Bom Bunuh Diri Tewaskan 6 Orang

Setelah di Pakistan menyerang sekolah yang dikelola militer, di Afghanistan kelompok gerilyawan Taliban menjadikan bank sebagai target mereka.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Kabar24.com, KANDAHAR -- Fasilitas publik kian menjadi target serangan kelompok gerilyawan Taliban.

Setelah di Pakistan menyerang sekolah yang dikelola militer, di Afghanistan kelompok gerilyawan Taliban menjadikan bank sebagai target mereka.

Para gerilyawan Taliban meledakkan bom bunuh diri dan menyerbu sebuah bank di Afghanistan selatan Rabu, menewaskan sedikitnya enam orang saat negara itu sedang menghadapi meningkatnya kekerasan sementara pasukan NATO pimpinan AS ditarik keluar.

Para penyerang memaksa mereka berada di dalam setelah bom meledak di pintu masuk cabang Bank Kabul di Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand yang didera pemberontakan.

"Ledakan di pintu gerbang terjadi ketika seorang penyerang bunuh diri meledakkan dirinya untuk membuka jalan bagi orang-orang lain masuk ke gedung itu," kata Omar Zhwak, juru bicara Provinsi Helmand.

"Pertempuran masih berlangsung. Laporan terbaru menyebutkan enam orang, termasuk tiga polisi, tewas dan tujuh luka-luka. Salah satu penyerang juga tewas dan dua masih melawan, " ujarnya.

"Ini adalah hari gajian karyawan pemerintah dan mereka semua datang untuk mendapatkan gaji mereka," lanjutnya.

Farid Ahmad Obaidi, juru bicara polisi Helmand, mengkonfirmasi insiden itu, yang terjadi pada saat polisi Afghanistan dan tentara mengambil alih tugas keamanan nasional.

Para pejabat tidak dapat mengkonfirmasi apakah ada warga sipil yang terperangkap di dalam kantor cabang itu.

Seorang juru bicara Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bank Kabul, lembaga yang hampir runtuh pada tahun 2010 berkaitan kasus penipuan senilai 900 juta dolar AS yang menggarisbawahi korupsi endemik di Afghanistan.

Pada 31 Desember, misi tempur NATO di Afghanistan akan berakhir setelah 13 tahun memerangi Taliban.

Misi ini akan digantikan oleh misi dukungan 12.500-personel untuk memberikan nasihat dan membantu pasukan keamanan Afghanistan.

Serangan-serangan mematikan baru-baru ini telah menargetkan bus tentara, tim pembersih ranjau, dan kompleks asing di Kabul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper