Bisnis.com, JAKARTA—Bank sentral Rusia menaikkan tingkat bunga acuan ke level tertinggi sejak negara tersebut bangkrut pada 1998.
Bank tersebut menaikkan tingkat bunga menjadi 17% dari sebelumnya 10,5% dan mulai berlaku hari ini. Penaikan tingkat bunga itu dilakukan tengah malam waktu Moskwa dengan tujuan agar para investor tidak panik dan menghindari aksi spekulasi atas nilai tukar negara tersebut.
Bahkan kebijakan memutuskan tingkat bunga itu dilakukan dalam satu pertemuan tanpa dijadwalkan terlebih dahulu. Padahal, pada 11 Desember lalu pejabat bank sentral itu menaikkan tingkat bunga sebesar 1%.
“Keputusan ini bertujuan membatasi risiko inflasi dan risiko laju depresiasi nilai tukar rubel yang tinggi,” menurut pernyataan bank tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (16/12/2014).
Sepanjang tahun ini bank sentral negara itu telah enam kali menaikkan tingkat bunga setelah lebih dari US$80 miliar anggaran dikeluarkan dari cadangan devisanya.
Tujuannya adalah menghentikan pelemahan nilai tukar yang sudah mencapai 49% sekaligus menjadi kinerja terburuk di antara nilai tukar di dunia pada tahun ini.