Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Tangerang akan tetap melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah meski Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menghentikannya.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan hampir seluruh sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA/K telah menjalankan kurikulum 2013.
Bahkan, Pemkot Tangerang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 Miliar untuk pembelian buku dan rapor siswa yang kini tinggal proses pembagian saja.
"Penerapan kurikulum 2013 di Kota tangerang akan tetap berjalan. Sebab, seluruh sekolah sudah melaksanakannya," katanya saat meninjau proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Kota Tangerang.
Mengenai edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terkait penghentian kurikulum 2013, Arief menilai keputusan tersebut dirasakannya sangat tergesa-gesa.
Karena, keputusan itu baru diterimanya dari informasi di media massa dan belum ada surat resmi mengenai sistem penghentian penerapan kurikulum 2013.
Lalu, daerah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 pun akan mengalami dampak dari penghentian ini karena guru dan siswa telah beradaptasi menjalankannya.
"Kita melihat penghentian ini tergesa-gesa seperti saat pelaksanaan awal. Jadi kami keberatan sebab sekolah telah laksanakan ini".
Arief mengusulkan agar penghentian kurikulum 2013 dilaksanakan pada ajaran berikutnya, bukan pada pertengahan ajaran saat ini.
Kendala yang dihadapi oleh guru tentang penilaian dari yang awalnya 1 sampai 100 menjadi huruf A sampai D pun telah diimplementasikan.
"Kementerian baiknya bisa melakukan evaluasi dahulu sebelum menghentikan secara total seluruhnya. Sambil kita menunggu surat dari kementrian," tuturnya. (ant/yus)