Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI INDIA: Bank Sentral India Pertahankan Suku Bunga Tinggi

Kendati didesak pemerintah untuk memangkas tingkat suku bunga acuan, Gubernur Reserve Bank of India (RBI) memutuskan untuk mempertahankannya di level 8% dengan alasan inflasi belum stabil dan situasi fiskal belum mendukung.
Gubernur Reserve Bank of India Raghuram G Rajan-Reuters.jpg
Gubernur Reserve Bank of India Raghuram G Rajan-Reuters.jpg

Bisnis.com, MUMBAI -- Kendati didesak pemerintah untuk memangkas tingkat suku bunga acuan, Gubernur Reserve Bank of India (RBI) memutuskan untuk mempertahankannya di level 8% dengan alasan inflasi belum stabil dan situasi fiskal belum mendukung.

Langkah Rajan ini sejalan dengan konsensus ekonom yang disurvei Bloomberg, mengingat sebelumnya Rajan berkukuh mempertahankan suku bunga tinggi, meski rekannya Menteri Keuangan Arun Jaitley vokal memintanya melonggarkan kebijakan moneter.

"Terlalu dini bagi kita untuk menetapkan kebijakan pelonggaran moneter saat ini. Namun jika momentum inflasi menunjukkan kestabilan dan situasi fiskal mendukung, mungkin tahun depan suku bunga akan dipangkas," ungkap Rajan pascapertemuan bank sentral di Mumbai, Selasa (2/12/2014).

Meski terus bertikai dengan Jaitley, independensi Rajan dalam menyusun kebijakan moneter memang dijamin undang-undang.

Dalam pernyataannya, bank sentral menyampaikan imbauan pada pemerintah untuk menarik sebanyak mungkin investasi dan melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan defisit bujet negara.

Di samping itu, Rajan tak mengelak mengenai tahun depan merupakan waktu tepat untuk melonggarkan kebijakan karena Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan bank sentral untuk menurunkan alokasi pinjaman (borrowing cost).

Dia menuturkan pelonggaran kebijakan moneter yang terlalu dini juga dapat berdampak negara itu justru sulit mencapai target inflasi maksimal 6% pada 2016, dan stabil di tingkat 4% dalam jangka panjang, sesuai ketetapan bank sentral.

"Kita jaga defisit fiskal dan situasi moneter agar risiko inflasi tidak muncul lagi," ujarnya.

Rajan memastikan bank sentral akan konsisten menjaga inflasi, seiring penurunan konstan harga minyak dunia yang turut menurunkan harga komoditas.

Bersamaan dengan kebijakan mempertahankan suku bunga, ia menyatakan bank sentral siap dengan langkah-langkah peningkatan likuiditas pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper