Bisnis.com, TOKYO – Kendati perekonomian kuartal III/2014 kembali mengalami kontaksi, pertumbuhan Jepang kuartal akhir tahun ini diharapkan dapat kembali ke area positif, ditopang oleh peningkatan belanja modal perusahaan-perusahaan Negeri Sakura.
Data pemerintah menunjukkan korporasi Jepang meningkatkan investasinya pada kuartal ketiga, dipimpin oleh korporasi manufaktur dengan kenaikan 5,5% (year-on-year), lebih tinggi dari konsensus ekonom Bloomberg yaitu naik 1,8%.
Data Kementerian Keuangan tersebut juga menunjukkan profit korporasi naik 7,6% dan penjualan meningkat 2,9%. Data ini dinilai menambah kepercayaan diri Perdana Menteri Shinzo Abe atas strategi pertumbuhan ekonominya.
“Belanja modal korporasi menunjukkan tren kenaikan seiring meningkatnya profit. Kita harapkan belanja modal terus memulih,” ungka Sekretaris Kepala Parlemen Jepang Yoshihide Suga di Tokyo, Senin (1/12/2014).
Suga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau ketat pergerakan nilai tukar yen yang menunjukkan perlemahan dalam beberapa bulan terakhir. Adapun, lanjutnya, pemerintah berharap investasi perusahaan dapat membantu Jepang menghindari kontraksi pertumbuhan.
Sementara itu, ekonom Norinchukin Research Institute Takeshi Minami menyampaikan Abe sebaiknya tak buru-buru puas karena masyarakat belum sepenuhnya meyakini keampuhan Abenomics mengingat saat ini upah tenaga kerja belum mampu mengimbangi kenaikan harga kebutuhan.
“Investasi modal perlahan tumbuh dengan laju lebih tinggi dari era sebelum pemerintahan Abe. Namun situasi ini belum menunjukkan kestabilan,” ungkap Minami merespons laporan tersebut.
Secara rinci, investasi sektor manufaktur meningkat 11%, terdongkrak oleh belanja industri logam sebanyak 85%. Belanja modal industri permesinan menunjukkan kenaikan 15% dan peralatan teknologi naik 26%.
Juga pada kuartal ketiga, investasi sektor nonmanufaktur naik 2,7%, dan belanja sektor real estat meningkat 56%, sedangkan sektor retail 11%. Secara akumulatif, total belanja modal perusahaan yaitu 9,4 triliun yen.