Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK UKRAINA Baru Akan Berakhir Setelah 14 Tahun

Konflik di Ukraina serta perselisihan tentang hal itu antara Rusia dan Barat tidak dapat diselesaikan dalam jangka pendek, kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam satu wawancara dengan saluran televisi ZDF.
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters
Tank militer Rusia melaju di jalan dari Sevastopol ke Simferopol/Reuters

Bisnis.com, BERLIN - Konflik di Ukraina serta perselisihan tentang hal itu antara Rusia dan Barat tidak dapat diselesaikan dalam jangka pendek, kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam satu wawancara dengan saluran televisi ZDF.

"Saya selalu mengatakan, mungkin perlu waktu hanya 14 hari untuk memprovokasi konflik, tetapi mungkin diperlukan waktu 14 tahun untuk menyelesaikannya konflik itu," katanya.

Menteri luar negeri Jerman menyebut konflik itu sebagai sengketa "besar" dengan Rusia mengenai krisis Ukraina. Dia juga mengangguk dalam menanggapi pertanyaan apakah konflik saat ini mungkin "berrakhir selama 14 tahun."

Sementara itu di Berlin, Reuters melaporkan jmlah warga Jerman yang mendukung sanksi-sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia berkaitan krisis Ukraina telah meningkat bulan lalu dan sebagian besar mendukung ketangguhan sikap Kanselir Angela Merkel, kata hasil jajak pendapat Jumat.

Jajak pendapat Politbarometer untuk televisi ZDF menemukan 58 persen mendukung sanksi-sanksi Uni Eropa bahkan jika mereka merusak ekonomi Jerman, atau naik dari 52 persen bulan lalu.

Jajak pendapat juga menemukan bahwa 76 persen mendukung nada tajam kritik Merkel baru-baru ini terhadap kebijakan Presiden Vladimir Putin.

Putin memberikan 30 menit wawancara 'prime-time' kepada televisi publik Jerman ARD pada 6 November di mana ia mengajukan imbauan dari hati dan pikiran kepada pemirsa Jerman dengan mengatakan bahwa hubungan Jerman-Rusia tidak pernah lebih baik dari ini.

Dalam pidato luar biasa sulit sehari kemudian, Merkel menuduhnya menginjak-injak "tatanan damai di Eropa." Jajak pendapat sejauh ini menunjukkan Jerman waspada terhadap sanksi-sanksi dan Industri Jerman telah diperingatkan bahwa mereka bisa menanggung biayanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper