Bisnis.com, MANADO—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) menggenjot penyaluran pembiayaan kepada petani pisang abaka di Kabupaten Kepulauan Talaud seiring dengan besarnya potensi komoditas tersebut.
Kepala Cabang Bank Sulut Talaud Jefri Pangandaheng mengungkapkan saat ini pihaknya baru menyalurkan kredit sekitar Rp125 juta kepada 25 petani pisang abaka di kabupaten yang terdiri dari 20 pulau tersebut.
Menurutnya, porsi pembiayaan yang diberikan kepada pemilik lahan pisang abaka biasanya memang kecil sekitar Rp5 juta karena dana tersebut hanya digunakan untuk pembibitan.
Dengan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan Bank Indonesia, Bank Sulut berharap omzet yang diterima petani juga meningkat sehingga berimbas pada penyaluran kredit.
“Sejak 2011 Bank Indonesia fokus menyosialisasikan tentang pemanfaatan serat pisang abaka menjadi berbagai produk dengan nilai tambah lebih, mulai dari pakaian hingga bahan baku mata uang,” tuturnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia mendorong kalangan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada petani pisang abaka di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, guna menggenjot kontribusi komoditas tersebut terhadap perekonomian daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara (Sulut) Luctor E Tapiheru menuturkan saat ini sejumlah perbankan telah menyalurkan kredit ke sektor tersebut. Selain Bank Sulut, ada pula PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bank Perkreditan Rakyat Dana Raya.
Sebagai informasi, serat pisang abaka (muxa textilis) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas uang.
Pisang yang termasuk jenis tanaman endemik itu hanya tumbuh di daerah Filipina, Ekuador, dan Sulut, khususnya di Kepulauan Talaud.
Kabupaten Kepulauan Talaud berjarak sekitar 271 mil dari Kota Manado. Pada akhir 2013, jumlah penduduk Talaud tercatat sebanyak 84.747 jiwa yang menempati 16 pulau kecil dengan total luas daratan 1.371,4 km.
Pada mulanya masyarakat hanya memanfaatkan serat pisang abaka untuk tali-temali kapal nelayan, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi ternyata serat pisang ini memiliki banyak produk turunan.
Beberapa produk turunan serat pisang abaka antara lain tali kapal, kertas saring, kertas stensil, kertas rokok, kertas uang, masker atau pakaian modis, tas, tempat tidur gantung, dan masih banyak lagi.