Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga produsen China dilaporkan turun selama Oktober 2014, sedangkan indeks harga konsumen bertahan dari bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut akan menaikkan tekanan bagi pembuat kebijakan untuk memperkuat ekonomi pada saat terjadi penurunan harga untuk memperbaiki neraca pembayaran yang meluas.
Indeks harga produsen turun 2,2% dari posisi setahun sebelumnya, menurut Biro statistik Nasional di Beijing hari ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (10/11/2014). Sedangkan menurut perkiraan para analis yang disurvei Bloomberg News, angka itu turun rata-rata sebesar 2%.
Sementara itu, indeks konsumen naik 1,6% dan posisi itu tidak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan perkiraan para analis.
Ekonomi China, yang dibebani kelebihan kapasitas dan permintaan domestik yang rendah, tengah menuju pertumbuhan terendah dalam setahun penuh selama lebih dari dua dekade. Sedangkan harga logam dan minyak yang melemah akan menurunkan biaya produksi sehingga memungkinkan eksportir China menurunkan harga sekaligus menambah tekanan deflasi secara global.
“Permintaan domestik China masih rendah dan risiko penurunan harga menguat didukung penurunan harga komoditas global,” ujar Chang Jian, ekonom pada Barclays Plc in Hong Kong.