Bisnis.com, DALLAS--Masyarakat Kota Dallas lega menyusul dikeluarkannya pernyataan pemerintah Amerika Serikat jika kota negara bagian Texas tersebut bebas virus Ebola.
Mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush menandai peristiwa ini dengan mengunjungi rumah sakit yang dijadikan pusat untuk memerangi virus mematikan tersebut.
Departemen Kesehatan Texas mengumumkan secara resmi pada akun tweeternya bahwa berdasarkan hasil akhir monitoring yang dilakukan Jumat (7/11/2014) pada kurang lebih 177 orang yang diduga terkena virus Ebola, mereka dinyatakan bersih.
"Tidak ada gejala-gejala virus Ebola. Kami sangat bahagia dapat mengakhiri kekhawatiran virus Ebola di Dallas malam ini," bunyi tweet dari Departemen Kesehatan Texas seperti diberitakan Reuters.
Pengumuman ini datang empat jam setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat menyatakan pada Jumat (7/11/2014) 176 dari 177 warga Texas yang diduga terjangkit Ebola dinyataakan bersih. 177 warga Texas tersebut telah diperiksa apabila timbul gejala selama 21 hari, waktu maksimum periode inkubasi Ebola. Virus ini dapat menyebabkan demam, muntah, diare, dan pendarahan.
Kekhawatiran akan Ebola di Texas bermula pada akhir bulan September lalu ketika seorang warga Liberia Thomas Eric Duncan dibawa ke Texas Health Presbyterian Hospital dan didiagnosa terjangkit Ebola.
Virus Ebola telah membunuh kurang lebih 4.950 orang di tiga negara miskin di Afrika Barat dan yang menjadi pertanyaan apakah pemerintah Amerika Serikat telah melakukan tindakan yang cukup untuk mencegah virus ini masuk ke negara Paman Sam.
"Lima minggu terakhir ini merupakan waktu percobaan bagi kota dan penduduk Dallas dan khususnya untuk penghuni Texas Health Presbyterian Hospital Dallas," kata Bush kepada staf rumah sakit.
Mantan presiden AS itu tinggal beberapa mil dari rumah sakit dan sekarang berani memeluk suster Amber Vinson, yang berhubungan dengan virus tersebut setelah merawat Duncan.Bush juga berpose selfie dengan para staff rumah sakit.