Bisnis.com, JAKARTA—Kelompok separatis pro Rusia di wilayah timur Ukraina melantik para pemimpin baru mereka yang dipilih kemarin, meski tidak mendapat pengakuan dari pemerintah Ukraina.
Menurut pemerintah Ukraina, pemilihan umum itu melanggar kesepakatan damai yang bertujuan mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (5/11/2014).
Menyikapi ancaman dari para pemberontak, pemimpin Ukraina menyatakan bahwa sejumlah unit pasukan akan dikirim untuk mempertahankan wilayah timur negara tersebut.
Seorang pemimpin tertinggi NATO mengatakan kondisi itu akan menciptakan konflik berkepanjangan. Artinya, sejumlah kawasan yang didominasi oleh kelompok pemberontak akan terus bergolak karena mendapat perlindungan dari Moskow.
Pelantikan atas para pemimpin di timur Ukraina terjadi meski ribuan orang berparade di Moskow untuk merayakan “Unity Day", sebuah hari libur nasional merayakan perang pada abad ke-17 atau yang dikenal dengan Revolusi Bolshevik.
Pihak Moskow menyatakan pemilihan atas Alexander Zakharchenko dan Igor Plotnitsky sebagai pemimpin Donetsk dan Luhansk yang disebut sebagai “Rusia baru” menunjukkan Kiev harus melakukan perundingan baru dengan mereka.