Bisnis.com, JAKARTA—Setelah 13 tahun serangan teroris atau tragedi 9/11 yang menelan 2.700 korban tewas, World Trade Center kembali dibuka untuk kegiatan bisnis kemarin.
Penerbit majalah Conde Nast merupakan yang pertama memulai kegiatan bisnis mereka gedung 104 lantai yang berada di kawasan Manhattan tersebut. Bangunan itu merupakan pusat kegiatan bisnis yang berada di lahan seluas 16 hektare tempat Twin Tower sebelumnya.
Dua pesawat yang dibajak dan ditabrakkan ke gedung tersebut pada 11 September 2001 membuat kawasan itu berubah total sebagaimana dikutip mirror.co.uk, Selasa (4/11/2014).
"Langit New York City kembali Bercahaya setelah One World Trade Centre dibangun di Lower Manhattan," ujar Patrick Foye, direktur eksekutif Port Authority of New York dan New Jersey, pemilik bangunan dan situs World Trade Centre.
Foye menambahkan bahwa One World Trade Centre merupakan standar baru untuk desain, konstruksi, kemegahan dan kekuatan.
"Pembukaan bangunan yang sangat simbolis ini merupakan tonggak sejarah penting dalam transformasi kawasan Lower Manhattan menjadi lingkungan yang hidup siang dan malam,” ujarnya.
Gedung tertinggi di belahan bumi utara itu semula akan dibuka untuk kegiatan bisnis pada 2006, namun karena perdebatan politik akhirnya terjadi beberapa kali penundaan.