Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) kembal mengidentifikasi jenazah dua korban tewas dari serangan World Trade Center 22 tahun silam, atau yang dikenal dengan Tragedi 9/11.
Dilansir CNN pada Senin (11/9/2023), hal ini merupakan identifikasi positif terbaru dalam upaya pengembalian sekitar 3.000 korban ke keluarga masing-masing selama puluhan tahun terakhir.
Dua jenazah tersebut terdiri dari seorang pria dan wanita, yang namanya dirahasiakan oleh otoritas setempat karena permintaan keluarga mereka.
Jason Graham, kepala pemeriksa medis New York, mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memenuhi “janji serius” mereka dalam mengembalikan jenazah semua korban serangan tersebut.
“Menghadapi penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah AS, kami tidak gentar menjalani misi kami yang menggunakan kemajuan terbaru ilmu pengetahuan untuk memenuhi janji ini,” katanya.
Pemeriksa medis New York kini telah berhasil mengidentifikasi 1.649 korban Tragedi 9/11 melalui proses yang mengandalkan teknik pengurutan DNA dalam menguji potongan tubuh yang ditemukan di reruntuhan.
Baca Juga
Kemajuan ini termasuk peningkatan sensitivitas tes dan waktu penyelesaian yang lebih cepat. Menurut pihak berwenang, hal ini memungkinkan pengidentifikasian DNA dari sisa-sisa jenazah yang bahkan telah dites dengan hasil negatif selama beberapa dekade.
Kendati demikian, upaya untuk mengidentifikasi sisa-sisa korban 9/11 telah melambat dalam beberapa tahun terakhir. Dua identifikasi positif ini adalah yang pertama sejak September 2021.
Adapun lebih dari 1.000 jenazah korban serangan 11 September 2001 tersebut belum dapat diidentifikasi. Mereka saat ini disimpan di National September 11 Memorial & Museum di situs World Trade Center.