Bisnis.com, JAKARTA— Petugas kesehatan paling rentan tertular virus ebola dari pasien yang dirawatnya. Itu terlihat dari angka tim media yang tertular dan meninggal dunia sudah mencapai ratusan orang karena ebola.
Hingga Jumat, 24 Oktober 2014, sudah ada sebanyak 443 orang petugas kesehatan tertular Ebola di dunia, dan 244 orang di antaranya meninggal dunia.
“Angka kematian (case fatality rate) petugas kesehatan ini, lebih tinggi dari masyarakat umum,” kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, dalam surat elektroniknya Sabtu (25/10/2014).
Dia saat ini berada di Markas Besar WHO di Jenewa, Swiss, untuk mengikuti rapat. Tjandra menuturkan beberapa orang petugas kesehatan di Amerika Serikat dan Spanyol juga tertular Ebola dari pasien yang mereka rawat.
“Itu artinya, walau bekerja di negara maju dan menggunakan alat pelindung diri (APD) amat lengkap, tapi mereka tetap saja tidak terlindung dan juga tertular,” ungkap Tjandra.
Dia menjelaskan masalah terjadinya penularan pada petugas medis tersebut, ternyata ada tiga hal, yaitu:
Pertama, SOP memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD. Kedua, SOP melepas APD. Justru tahap ini amat penting, karena orang cenderung mau buru-buru karena sudah selesai kontak dengan pasien. Ketiga, kemungkinan tertular dari benda yang tercemar cairan tubuh pasien.
“Untuk itu saya sampaikan 30 langkah cara menggunakan APD dengan baik, yang dapat jadi penyelamat nyawa agar tidak tertular Ebola. Semua langkah ini harus diikuti dengan disiplin, bagi setiap orang yang akan kontak dengan pasien ebola,” ujar Tjandra.
Ke-30 langkah tersebut dibagi dalam tiga tahap. Yaitu:
I. 10 langkah Persiapan:
1. Cuci Tangan, 2. Pasang baju gaun, dan ikat dibelakang, 3. Pasang masker atau respirator, 4. Pasang penutup muka/mata. 5. Pasang penutup kepala atas/rambut, 6. Pasang penutup sepatu, ada yang memasang dua lapis, 7. Kenakan apron, 8. Pasang sarung tangan lapis pertama, 9. Pasang sarung tangan lapis kedua, dan 10. Dilakukan pengecekan akhir, apakah masih ada bagian kulit / bagian tubuh yang tidak tertutup, yang mungkin terkontaminasi.
II. Dua langkah saat berada di dalam ruang pasien; 11. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri, harus membatasi sentuhan langsung ke pasien, mengganti sarung tangan bila kotor dan sering mencuci tangan
12. Bila pindah dari satu pasien ke pasien lainnya, maka ganti sarung tangan. Atau setidaknya cuci tangan dan sarungnya dengan air dan sabun.
III. 18 langkah melepas APD; 13. Ketika meninggalkan ruangan, maka petugas harus mencuci diri, atau disemprot dengan cairan yang mengandung chlorine 0,5%.
14. Ber hati-hati melepas sarung tangan luar, letakkan di kontainer biohazard untuk dimusnahkan. 15. Cuci tangan dengan air dan sabun, atau larutan chlorine 0,5%. 16. Lepaskan apron dengan berhati-hati. 17. Cuci tangan.
18. Lepaskan baju gaun dengan hanya memegang bagian dalam gaun. Melepas dengan membaliknya dari dalam ke luar. 19. Cuci tangan. 20. Lepaskan sepatu dengan alat pengungkit atau penutup sepatu. 21.Cuci tangan. 22. Lepaskan penutup rambut. 23. Cuci tangan.
24. Lepaskan sarung tangan dalam. 25. Cuci tangan. 26. Lepaskan penutup muka, 27. Cuci tangan. 28. Lepaskan masker atau respirator. 29. Cuci tangan, dan 30. Ketika meninggalkan ruangan tempat melepas APD, maka kaki disemprot untuk dibersihkan.